Berita Bali

Bule Inggris Akhiri Hidup di Kuta Selatan Badung, Kombes Jansen Ungkap Mendiang Depresi Karena diPHK

Harper diputus hubungan kerja (PHK) dan sempat mengalami depresi berat, bahkan pihak kepolisian menemukan ada obat anti depresi dengan dosis tinggi

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Firizqi Irwan
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat mengungkap peristiwa meninggalnya Matthew Harper di perumahan wilayah Kuta Selatan, Badung, Bali pada Rabu 19 Januari 2022. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyebut Matthew Harper, 47 tahun, warga negara asing (WNA) asal Inggris diduga depresi hingga nekat melakukan aksi bunuh diri.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui jika pelaku tinggal di Bali selama 1 tahun 11 bulan dan bekerja sebagai chef di Restoran atau Hotel Karma, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Namun karena pandemi, Harper diputus hubungan kerja (PHK) dan sempat mengalami depresi berat, bahkan pihak kepolisian menemukan ada obat anti depresi dengan dosis tinggi.

Masing-masing obat yang ditemukan yakni 36 butir kapsul Teva 0118 25 miligram, 1 pepel bekas tablet remintal 5 atau olanzapine 5 miligram yang mengandung anti depresan.

Baca juga: UPDATE Terkait Meninggalnya WNA Asal Inggris di Mumbul Badung, Begini Kesimpulan Polisi

"Intinya, hasil penyelidikan yang dilakukan dan dikuatkan oleh keterangan 7 orang saksi termasuk Dr Ida Bagus Putu Alit yakni Ahli Forensik RS Sanglah.

Korban alami depresi lalu bunuh diri.

Jadi korban (mendiang red) meninggal dunia akibat luka tusuk pada perut kanan bawah yang mengenai pembuluh darah besar atau alteri," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu 19 Januari 2022.

Didampingi Kasat Reskrim Kompol Mikael Hutabarat dan Kasi Humas Iptu I Ketut Sukadi, Jansen bahkan menyebut depresi yang dialami Harper membuat dia nekat mengakhiri hidupnya.

Pemeriksaan lainnya, Harper sebelumnya sempat menganiaya Emmy Martha Pakpahan, 43 tahun yang juga calon tunangannya tanpa sebab di wilayah Kuta, hingga ia di laporkan ke pihak kepolisian Polsek Kuta.

"Ya dia sempat menganiaya tunangannya, hingga dilaporkan di Polsek Kuta. Tapi akhirnya damai saat dilakukan penyelidikan," terang Jansen.

Tak sampai disitu, Matthew Harper juga sempat mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tunggal saat mengendarai kendaraannya yang menabrak warung di Jalan Bypass Ngurah Rai, Pesanggaran, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Saat ditangani tim BPBD Kota Denpasar, Matthew Harper sempat kejang akibat sakit epilepsi yang ia derita, hingga dia dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bali Mandara, Denpasar.

Namun saat ditangani dan ia tersadar, Harper justru kabur dari RS Bali Mandara dan sempat tertidur di pinggir jalan tak jauh dari lokasi.

Sementara itu, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kasat Reskrim Kompol Mikael Hutabarat dan Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi membantah terkait pemberitaan media lokal, nasional maupun internasional yang menduga Harper meninggal karena dibunuh.

Baca juga: Ditemukan Luka Akibat Sajam, Berikut Hasil Autopsi Jenazah WNA Inggris yang Tewas di Mumbul Badung

Selain bukti berupa rekaman CCTV dan rekaman video dari handphone milik Emmy Martha Pakpahan termasuk keterangan saksi lainnya salah satunya Rizka Nirmalasari alias Ica yang juga rekan Emmy, pemilik dari rumah yang ditempati Harper.

Polisi juga menemukan hasil autopsi yang memperlihatkan luka-luka yang ada ditubuhnya diakibatkan karena aksi bunuh diri yang dilakukan Matthew Harper.

Setidaknya hasil autopsi, ada 10 luka di tubuh Matthew Harper, Jansen menyebut bule asal Inggris dengan sengaja melukai diri sendiri dan menusuk ke bagian yang ia mudah jangkau.

"Jadi kita simpulkan dari bukti-bukti yang ada hasil otopsi, hasil pemeriksaan laboratorium forensik, kemudian analisa CCTV dan keterangan saksi-saksi.

Kita dapat simpulkan bahwa akibat meninggalnya korban ini akibat bunuh diri," tambah Jansen.

Adapun luka memar yang terdapat di tubuh pelaku, diakibatkan karena kecelakaan yang terjadi satu atau tiga hari yang lalu di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar Selatan.

Mengenai hasil autopsi, petugas juga menemukan cairan minuman beralkohol jenis Vodka dan obat anti-depresen yang Matthew Harper konsumsi.

"Dari sejumlah barang bukti, kita temukan botol Vodka, diduga dikonsumsi korban sebelum bunuh diri. Adapun obat olanzapine 5 miligram yang menguatkan korban bunuh diri dalam kondisi depresi," pungkasnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved