Berita Klungkung
Penanganan Abrasi di Pesisir Sidayu-Kusamba Klungkung Telan Anggaran Rp 43 Miliar
Di Nusa Penida tahun ini juga ada penanganan abrasi dengan anggaran Rp 15 miliar di Nusa Penida. Khususnya tanggul di Dusun Semaya, Desa Suana,"
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Penanganan abrasi tahun 2022 selain di pesisir Tegal Besar, juga dilakukan di ruas pesisir Sidayu hingga Kusamba dengan anggaran Rp 43 miliar.
Penanganannya juga dilakukan pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.
Panjang ruas pantai Siidayu hingga Kusamba yakni 10,64 km.
Rawan abrasi 6,22 km, sudah tertangani 1 km, belum tertangani 5,22 Km, ditangani tahun ini sekitar 1 km.
Baca juga: Integrasi Goa Jepang dan Tukad Bubuh, Potensi Wisata di Desa Banjarangkan Klungkung
"Di Nusa Penida tahun ini juga ada penanganan abrasi dengan anggaran Rp 15 miliar di Nusa Penida. Khususnya tanggul di Dusun Semaya, Desa Suana," ungkap Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana.
Lalu ada juga kegiatan pemeliharaan tanggul Pantai Karangsari, Nusa Penida dengan anggaran Rp 3,5 juta.
Sementara penanganan abrasi di Pantai Tegal Besar-Lepang menelan biaya Rp 58 miliar.
Pembangunan tanggul untuk menangani abrasi nanti dilakukan dari muara Sungai Melangit di Tegal Besar, sampai ke wilayah Lepang.
Panjang pantai ruas Tegal Besar hingga Lepang sepanjang 2,31 km.
Sudah tertangani 1 km, belum tertangani 1,31 km, yang ditangani tahun ini sekitar 1,3 km.
" Memang akses jalan yang putus itu harus ditangani juga, bersamaan dengan tanggul yang dibangun nanti," ungkapnya
Anggaran perbaikan jalan dan pembangunan tanggul dianggarkan dari APBN senilai Rp 58 miliar.
Sementara untuk Pemkab tahun ini tidak menganggarkan untuk penanganan abrasi.
" Pembuatan tanggul pantai itu memerlukan anggaran yang besar.
Baca juga: Pasca Berstatus Zona Hijau, RSUD Klungkung Kini Kembali Terima Seorang Pasien Covid-19
Kami sudah dari tahun 2017 mengusulan penanganan abrasi di pesisir Tegal Besar, karena kawasan itu yang selama ini parah abrasinya," jelas Made Jati Laksana. (*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung