Beraita Jembrana

Jukung Terbalik, Dua Nelayan Pengambengan Jembrana Sempat Terombang-ambing di Tengah Laut

Jukung Terbalik, Dua Nelayan Pengambengan Sempat Terombang-ambing Di Tengah Laut

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
ist
Pihak kepolisian Polairud dan pihak terkait lainnya mendatangi rumah korban, Selasa 25 Januari 2022. (ist). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Dua nelayan Desa Pengambengan sempat terombang-ambing di tengah laut.

Itu terjadi setelah jukung yang ditumpangi keduanya untuk berburu ikan di tengah laut, terbalik.

Terbaliknya jukung milik dua nelayan itu dikarenakan dihantam gelombang tinggi.

Beruntung keduanya selamat karena ada perahu nelayan lain yang menyelamatkan.

Kasatpolairud Polres Jembrana, AKP I Putu Raka Wiratma, mengatakan, bahwa dua nelayan yang mengalami nasib jukung terbalik itu ialah Napan (46 tahun) dan anaknya Najib Yahya (22 tahun), warga Banjar Ketapang Desa Pengambengan Kecamatan Negara, Jembrana, Bali.

Keduanya saat itu tengah melaut untuk mencari iman di Perairan Tanjung Pasir Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin 24 Januari 2022.

Saat itu mereka berangkat siang hari dan mengalami kejadian nahas itu sekitar pukul 16.00 Wita.

“Keduanya selamat diselamatkan nelayan lain yang melintas,” ucapnya Selasa 25 Januari 2022.

Baca juga: Pelinggih Pura Dalem Kedaton Tabanan Terbakar, Diduga Karena Bara Api Pembakaran Bade

Baca juga: Raffi Ahmad Bakal Buka Beach Club Bali, Hingga Baim Wong Gendong Rayanza: Biar Rezekinya Sama

Baca juga: 7 Perlakuan Kejam yang Diduga Dilakukan Bupati Langkat di Penjara Rumah Pribadinya

Kepada polisi, korban Napan mengaku, pada Senin 24 Januari 2022 pukul 13.00 wita, dengan menggunakan jukung kayu warna Hijau Muda menuju perairan tanjung pasir Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kemudian pukul 16.00 wita setelah tiba di lokasi. Selanjutnya, ia melepas jangkar hingga jangkar mencapai dasar laut, kemudian berselang beberapa saat, tiba - tiba jukungnya dihantam gelombang tinggi.

Akibatnya, jukungnya terbalik dan ia bersama anaknya mencoba menyelamatkan diri dengan berpegangan pada jukung miliknya yg masih mengapung.

“Selang sejam kira-kira jam 5 sore, ada Perahu Sendang Biru dari Malang, akhirnya saya dan anak diselamtkan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa dari kejadian itu, ia sempat dengan anaknya menginap sementara di Perahu tersebut.

Akhirnya, pada Selasa 25 Januari 2022 pukul 06.00 Wita, keduanya dititip ke perahu Lestari ( Nelayan dari Banjar Muduk Asem Desa Cupel ), untuk mengantar pulang ke Desa Pengambengan.

Akhirnya sekitar pukul 08.45 Wita keduanya diantar pulang dan selamat dari kejadian itu.

“Kalau kerugian kurang lebih Rp 25 juta,” bebernya. (ang).

Berita Lainnya

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved