Berita Denpasar

Jelang G20, KLHK dan Stakeholder Gelar Bersih Mangrove Estuari, Kumpulkan Hampir 1 Ton Sampah

Event G20 akan berlangsung segera di Bali. Dan sebagai Presidensi G20, Indonesia dituntut untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, pengendalian peru

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Aksi Tanam dan Bersih Mangrove oleh Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong dan jajarannya. Ist 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Event G20 akan berlangsung segera di Bali. Dan sebagai Presidensi G20, Indonesia dituntut untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, pengendalian perubahan iklim dan pemulihan lingkungan hidup. Salah satu langkah konkretnya, Indonesia memulai aksi nyata dalam rangkaian momentum G20.

Harapannya hal ini dapat mendorong upaya menjaga kelestarian alam secara berkelanjutan. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong dalam sambutannya dalam acara Aksi Bersih Mangrove, di Bali, Sabtu (29 Januari 2022).

"Peristiwa G20 tidak hanya puncaknya pada November nanti, tapi ada banyak peristiwa pendahuluannya, Jadi artinya apa? jangan kita berharap November ini sudah bersih tapi mulai dilakukan dari sekarang upaya pembersihan," jelasnya.

Aksi Bersih Mangrove merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dalam rangka menyambut agenda G20. Adapun targetnya yaitu dua wilayah, aksi bersih mangrove di Kawasan Estuari DAM dan Hutan Mangrove Segara Guna Batu Lumbang. Kawasan Mangrove Conservation Forest di Kota Denpasar, Bali juga akan dikunjungi para pemimpin delegasi G20. Kawasan ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat dalam penanganan perubahan iklim.

Alue Dohong menyebut, sebagai tuan rumah Indonesia harus menunjukkan citra yang ramah, bersih dan bersahaja untuk meningkatkan impresi (kesan) negara-negara di dunia. Dua acara sebelumnya telah berlangsung pada 27-28 Januari 2022, yakni aksi operasi bersih sampah di hutan mangrove dan aksi penanaman mangrove. Dengan menggandeng pemerintah daerah dan komunitas terkait, pada hari pertama terkumpul sebanyak 927,48 kilogram sampah.

Lalu pada hari kedua, terkumpul sebanyak 67,5 kilogram sampah. Sebanyak 15 komunitas lingkungan hidup terlibat aktif terlibat dalam penanaman 220 batang mangrove. Pengelolaan sampah, sambungnya harus dimulai dari hulu ke hilir. Pasalnya, 50 % sumber sampah berasal dari sektor rumah tangga, dan sisanya industri.

"Artinya penanganan hulu paling penting, bisa dimulai dari mulai dari pilah pilih sampah di rumah tangga, pembangunan TPS 3R, TPST, supaya timbulan sampah sangat minimum," paparnya.

Polusi sampah sangat besar dampaknya terhadap hutan mangrove. Pasalnya, mangrove merupakan ekosistem terbaik untuk habitat hewan-hewan di kawasan air.

"Kalau mangrovenya rusak karena terpolusi sampah maka nilai-nilai ekonomi, nilai-nilai ekologi dan nilai sosialnya akan hilang. Karena itu wajib kita jaga, salah satunya dengan pengendalian sampah ini," tambahnya.

Baca juga: Begini Perayaan Tumpek Uye dan Danu Kerthi di Lanud I Gusti Ngurah Rai

Baca juga: HASIL BALI UNITED vs Borneo FC, Lerby Eliandry Menangis Setelah Jebol Gawang Mantan, BU Menang Lagi

Baca juga: Video Pria Pura-pura Tertabrak Viral, Polisi Buru Pelaku, Berikut Kronologi Lengkapnya

Berdasarkan target kebijakan strategi nasional (JAKSTRANAS) pada tahun 2025, pengurangan sampah harus mencapai 30 % dan diikuti dengan penanganan sampah sebesar 70 %. Aloe menyebut, masih banyak tugas berat untuk bisa mencapai target tersebut. Dalam acara Aksi Bersih Mangrove ini juga turut diikuti oleh kementerian terkait seperti perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pemerintah daerah, komunitas lingkungan hidup yang ada di Bali, serta Green Leadership di Indonesia.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR) John Wempi Wetipo menyebut, PUPR juga memiliki peran khusus untuk memastikan infrastruktur, dalam helatan G20 nanti. Adapun anggaran sekitar Rp 500 miliar khusus untuk G20 di Bali digunakan sebagaimana komitmennya sinergi bersama menyambut G20.

“Ada tugas teman-teman balai sumber daya air, balai cipta karya dan balai bina marga. Kita sinergi bekerja untuk menuntaskan sebelum momentum G20,” ucapnya.

Acara Aksi Bersih Mangrove juga diiringi dengan pemberian simbolis berupa satu set jaring untuk penghalang sampah di area mangrove oleh KLHK kepada kelompok nelayan. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pelepasan bibit ikan seiring dengan peringatan Rahina Tumpek Uye. (*)

BERITA LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved