Persib Bandung
PEMAIN PERSIB & 4 Tim Lain Positif Covid-19, Beda Pendapat PSSI & DPRD Bali, Bagaimana Nasib Liga 1?
Buntut para pemain dari sejumlah tim Liga 1 positif covid-19, Liga 1 2021/2022 yang digelar di Bali diminta untuk dihentikan sementara.
Dari keempat tim tersebut Persib Bandung menjadi klub yang terbanyak terkonfirmasi Covid-19, tercatat ada 9 pemainnya yang positif.
Sementara, Persebaya Surabaya mengkonfirmasi 3 pemainnya, dan PSM Makassar serta Persija Jakarta dengan masing-masing satu pemain.
Namun, dari kelima tim tersebut, hanya Persija Jakarta dan PSM Makassar yang membuka jati diri pemain yang terkena Covid.
Pemain Macan Kemayoran yang positif Covid-19 yaitu Riko Simanjuntak dan pemain Juku Eja yakni Adam Miter dari Inggris.
Terkait munculnya klister olahraga tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung Budiarta mengaku khawatir dengan munculnya klaster olahraga di Pulau Dewata.
Apalagi, 18 tim peserta BRI Liga 1 sendiri kesemuanya saat ini berada di Bali, sehingga ia khawatir dengan banyaknya pemain bola yang positif Covid-19 ini akan menyebarkan kepada masyarakat Bali lainnya.
Menurut politikus senior PDIP ini meminta agar data para pemain yang positif Covid-19 itu dibuka oleh manajemen tim, maupun Pemprov dan Satgas Covid-19 Bali.
Ini karena menurutnya untuk mempermudah tracing kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.
“Siapa yang terkontaminasi harus diungkapkan supaya jelas, kalau tidak diungkapkan jelas, tidak bisa diketahui datanya siapa yang sempat bersentuhan dengan mereka karena tidak ada data yang jelas, sehingga di saat tertentu dia harus tracing,” paparnya.
Pihaknya meminta agar pelaksanaan kompetisi BRI Liga 1 di Bali ditunda sementara, hingga dibukanya data pemain yang positif dan pelaksanaan tracing kepada kontak erat pemain yang positif dilakukan.
Langkah ini sendiri menurutnya dilakukan sebagai bagian dari mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 di Bali.
“Itu untuk mengamankan supaya tidak terjadi lonjakan Covid-19, karena ini di Bali kejadiannya, dan termasuk masyarakat Bali yang mudah terdampak,"
"Alangkah baik sebelum kita tahu Covid-19 itu yang kena siapa datanya, lakukan dulu penundaan sementara,” tegasnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali untuk meminta penjelasan terkait adanya klaster Covid-19 olahraga.
“Dalam waktu segera akan saya panggil, karena saya baru dengar ini, kemarin kan sekolah-sekolah, kalau benar harus tracing seluruh tim, official, dan pegawai hotelnya,” katanya.