Berita Bali

Soal Klaster Covid-19 di Liga 1, Dewan Bali Minta Data Diungkap Jelas & Kompetisi Ditunda Sementara

Dari keempat tim tersebut Persib Bandung menjadi klub yang terbanyak terkonfirmasi Covid-19, tercatat ada 9 pemainnya yang positif

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pelaksanaan kompetisi lanjutan BRI Liga 1 di Bali membawa persoalan baru, yakni munculnya kasus Covid-19 klaster olahraga.

Ini karena beberapa tim peserta terdampak Covid-19.

Lima tim tercatat mulai terserang kasus Covid-19 yang menimpa para pemainnya.

Kelima tim BRI Liga 1 2021 itu adalah Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Arema FC

Baca juga: UPDATE: Kasus Positif Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 124 Orang, Sembuh Empat Pasien

Arema FC sendiri menjadi klub yang pertama mengkonfirmasi kasus positif Covid-19 kepada para pemainnya pada (18/1/2022) lalu.

Sebanyak lima punggawa klub berjuluk Singo Edan itu menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, pada Sabtu (29/1/2022) kemarin, empat tim sekaligus mengumumkan kasus positif kepada yang dialami skuadnya.

Keempat tim tersebut yakni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persija Jakarta.

Dari keempat tim tersebut Persib Bandung menjadi klub yang terbanyak terkonfirmasi Covid-19, tercatat ada 9 pemainnya yang positif.

Sementara, Persebaya Surabaya mengkonfirmasi 3 pemainnya, dan PSM Makassar serta Persija Jakarta dengan masing-masing satu pemain.

Namun, dari kelima tim tersebut, hanya Persija Jakarta dan PSM Makassar yang membuka jati diri pemain yang terkena Covid.

Pemain Macan Kemayoran yang positif Covid-19 yaitu Riko Simanjuntak dan pemain Juku Eja yakni Adam Miter dari Inggris.

Terkait munculnya klister olahraga tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung Budiarta mengaku khawatir dengan munculnya klaster olahraga di Pulau Dewata.

Apalagi, 18 tim peserta BRI Liga 1 sendiri kesemuanya saat ini berada di Bali, sehingga ia khawatir dengan banyaknya pemain bola yang positif Covid-19 ini akan menyebarkan kepada masyarakat Bali lainnya.

Baca juga: Masyarakat Bergejala Covid-19 Diminta Periksakan Diri, Kemenkes Minta Testing di Bali Ditingkatkan

“Sekarang kan memang di Bali dengan tiga zona yang 3 lapangan itu, jadi tempat tinggal mereka di Bali menyewa fasilitas hotel dan dampak daripada mereka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga ini kan terjadi saling sentuh, dan di lapangan ketika mereka melakukan pertandingan itu yang riskan, menurut saya sekarang yang kena diisolasi, dan dilibatkan, dan juga harus ada tracing kepada seluruh pemain dan tim mereka semua,” katanya, Minggu 30 Januari 2022.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved