Human Insterest Story
20 Tahun Jadi Chef, I Made Sunata Beralih Buat Usaha Pizza, Kantongi hingga Rp1 Juta Per Hari
Pandemi Covid-19 menjadi penanda awal I Made Sunata (55) membuka usaha sendiri. Ia yang awalnya merupakan chef hotel bintang empat
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 menjadi penanda awal I Made Sunata (55) membuka usaha sendiri.
Ia yang awalnya merupakan chef hotel bintang empat kemudian membuat usaha pizza.
Usahanya ini ia mulai pada tahun 2020 lalu yang diawali dengan membuka usaha pizza rumahan.
Ketika itu ia membangun usahanya dengan nyambi bekerja di hotel.
Baca juga: 5 Ide Bisnis yang Cepat Balik Modal di 2022, Salah Satunya Usaha Penitipan Anak
Untuk diketahui, dirinya sudah menjadi chef selama 20 tahun.
Tahun 2021, setelah dirumahkan dari tempatnya bekerja, pria asal Denpasar ini pun memutuskan untuk fokus mengembangkan usahanya.
“Saya awalnya jualan dari mulut ke mulut dan lewat aplikasi. Pasti saja ada yang pesan di rumah, minimal 10 pizza terjual per hari,” kata lelaki yang tinggal di Jalan Cekomaria Nomor 31, Peguyangan Kangin, Denpasar, Senin, 31 Januari 2022.
Kemudian ia pun membuka sebuah bar dan yang dijual tak hanya pizza, melainkan beragam jenis makanan lainnya seperti Chinese Food.
Baca juga: Beri Gambaran Peluang Usaha Ritel Tahun 2022, Gappari Bali Gelar Indonesia Retail Outlook
Bar ini bernama Noworries Bar and Kitchen dan pengelolaannya bersama anak beserta satu karyawan.
“Kalau penjualan di toko, kita memang terkendala PPKM, karena mengikuti arahan pemerintah. Minimal dalam sehari bisa dapat jualan Rp500 ribu sampai Rp 1 juta."
"Di rumah, kita bisa dapat Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu, tapi itu kan kita tidak perlu sewa toko. Jadi penjualannya memang lumayan setelah buka bar,” katanya.
Dalam membuat pizza ini, Sunata memilih menggunakan roti yang memang khas digunakan untuk roti pizza di Italia.
Selain itu, resep pizza-nya merupakan racikan sendiri.
Bahan-bahannya ia peroleh dari supplier hotel yang memang ia ‘tarik’ untuk men-support bahan dapurnya.
Ada tujuh jenis pizza yang ia sediakan di sini.
Salah satunya ada yang menggunakan daging babi dan sambal matah.
Harganya mulai dari Rp35 ribu sampai Rp50 ribu per loyang.
Untuk cocktail mulai dari Rp15 ribu per gelas sampai 30 ribu per botol.
Selain itu juga ada menu makanan lain seperti nasi goreng, mie goreng, dan minuman lain seperti kopi, mocktail, jus, dan milkshake dengan harga yang ramah di kantong.
“Ramainya biasanya setiap Rabu dan Sabtu, karena saya biasanya ada promo cocktail free pizza di hari Rabu. Bukanya mulai dari pukul 10.00 Wita sampai 22.00 Wita,” katanya.
“Cita-cita saya memang menjelang pensiun, mau buka usaha pizza dan pasta. Astungkara terpenuhi. Meskipun keduluan karena Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa menyerah. Kita harus berusaha terus. Rencana ke depan, saya berharap bisa buka cabanglah dulu. Tapi sementara ini, mengikuti arus saja,” katanya. (*)
Artikel lainnya di Human Interest Story1