Serba Serbi
Ini Syarat Belajar Kanda Pat Bersama Jero Rudra Agni
Banyak yang malah belajar ke penekun spiritual, tentang bagaimana membuka cakra, bermeditasi, hingga menyembuhkan diri secara rohani
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seiring kemajuan zaman, era modernisasi, dan globalisasi tidak lantas menyurutkan keinginan masyarakat memperdalam sisi spiritualitasnya.
Banyak yang malah belajar ke penekun spiritual, tentang bagaimana membuka cakra, bermeditasi, hingga menyembuhkan diri secara rohani.
Ada pula yang ingin memperdalam dan bertemu dengan Kanda Pat, atau saudara empat mereka yang dibawa sejak lahir. Termasuk belajar tentang apa itu ilmu Tantra Bhairawa.
Jero Rudra Agni, salah satu penekun dan guru Tantra Bhairawa, mengatakan bahwa ilmu ini tidak semudah ilmu berhitung.
Baca juga: Patung Ratu Mas Melanting Rampung, Putu Marmar: Ada Banyak Pengalaman Spiritual yang Saya Dapatkan
Ilmu spiritual, antara nyata dan tiada harus dipahami pula dengan sisi spiritual yang tinggi.
Dan untuk mendapatkan itu, seseorang harus benar-benar paham dan belajar tentangnya sejak awal. Tidak bisa serta merta tahu, hanya dengan semedi saja.
Jero Rudra Agni, bahkan telah mulai pelajarannya secara bertahap sejak kecil.
Ia mengaku bahwa sejak kecil, ia telah belajar berpuasa dan bermeditasi.
"Memang kebetulan saya besar di lingkungan yang terbiasa dengan hal rohani dan spiritual," katanya kepada Tribun Bali, dalam program Bali Sekala-Niskala.
Sang ayah, kata dia, kerap mengajarkan kepada dirinya dan saudaranya untuk berpuasa. Sehingga ia telah terbiasa berpuasa sejak kecil.
Puasa mutih, yang hanya makan nasi putih dan air putih (mineral). Kemudian puasa tanpa makan sama sekali sehari penuh. Hingga puasa berjalan kaki tanpa berbekal makanan, atau disebut ngebleng telah dilakoni sejak lama.
"Mungkin sekarang karena faktor usia, saya tidak berpuasa sesering dahulu tatkala masih muda," jelasnya. Walau demikian, sebisa mungkin dan sekuat mungkin ia akan tetap menjalankan puasa demi mengekang hawa nafsu dan ikut merasakan kehidupan banyak orang yang kurang beruntung.
Berpuasa memang diajarkan oleh semua agama, untuk membantu diri mencapai sisi spiritual yang lebih tinggi.