Liga 1
Soal Merebaknya Kasus Positif Covid-19 ke Pemain di Klub Liga 1, Begini Pandangan Eko Maung
Update terkini Liga 1 2021/2022 dan pernyataan dari Peneliti Hukum Olahraga Kemenkumham, Eko Noer Kristiyanto atau Eko Maung soal penghentian Liga 1
TRIBUN-BALI.COM, BALI - Update terkini Liga 1 2021/2022 dan pernyataan dari Peneliti Hukum Olahraga Kemenkumham, Eko Noer Kristiyanto atau Eko Maung soal penghentian Liga 1 bukanlah solusi terkait merebaknya pemain yang terpapar Covid-19.
Sebagaimana diketahui, sembilan pemain Persib Bandung dan beberapa pemain di klub Liga 1 lain baru-baru ini dilaporkan positif Covid-19 ketika bertanding di Bali.
Namun menurut Eko Maung, penghentian kompetisi Liga 1 tidaklah tepat lantaran akan terlalu banyak yang dikorbankan.
Sebagai contoh, klub, pemain, pelatih, sampai orang-orang yang berkecimpung di lingkungan kompetisi bakal terimbas dampak besar.
Memasuki pekan ke-21 Liga 1 2021/2022, tercatat beberapa pemain dari klub Liga 1 seperti Arema FC, Persib Bandung, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saya pikir ini sudah sampai putaran kedua, sudah investasi, hak siar, hotel-hotel juga terbantu ada kenaikan 15 persen ini harus diberesin. Terus kalau diberhentikan juga bukan solusi," ujar Eko Maung kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, kemarin.

Baca juga: Update Rekap Pemain Masuk & Keluar Liga Inggris Jelang Penutupan Bursa Transfer: Arsenal & Liverpool
Baca juga: Kabar Bahagia Interisti Soal Simone Inzaghi Jelang Duel Inter vs Milan di Derby Della Madonnina
Menurut Eko Maung, solusi yang bisa diambil adalah menuntaskan kompetisi dengan pengawasan yang lebih ketat soal protokol kesehatan. Ia melihat banyak celah yang akhirnya membuat Covid-19 bisa menular ke pemain.
"Kemarin itu kan gara-gara ada libur, pemain-pemain jadi pada main. Jadi kalau diberhentikan bukan solusi," kata Eko Maung.
Eko menambahkan, kejadian ini membuat beberapa pihak mulai menyerang operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan.
"Banyak juga yang nyerang, secara politis itu banyak petanya. Saya susah juga menyebutkannya. Jadi ada orang-orang yang tidak mendapat jatah di gerbong event ini, haters-nya PT LIB, Iwan Bule otomatis nyerang lewat akun media sosial lewat media juga banyak memang gara-gara kasus kemarin," katanya.
Meledaknya kasus Covid-19 memang baru terjadi di seri keempat. Di seri pertama hingga ketiga, tidak ada kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi oleh PT LIB, PSSI, dan klub.
Dia menilai, pemilihan Bali sebagai tempat seri keempat menjadi salah satu faktor yang membuat Covid-19 meningkat. Bali sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia bahkan dunia membuat pemain bisa liburan.
Baca juga: Kronologi Terpaparnya Sembilan Pemain Persib Positif Covid-19 di Bali, Begini Ungkap Dokter Rafi
Baca juga: Update Jadwal Piala AFF U23 2022 dan Laga Perdana Timnas Indonesia
"Terus keluarga pada dibawa sekalian, pada main. Waktu kemarin juga entah gimana saya enggak tahu siapa yang mulainya rilisnya, di seri satu, dua, dan tiga saya belum cek apakah ada yang kena diumumin atau didiamkan," ujar Eko Maung.
Kendati demikian, Eko Maung menilai memindahkan tempat pertandingan dari Bali ke daerah lain bukan solusi yang tepat karena Bali merupakan rekomendasi dari pemerintah.
"Kemarin ekonomi di Bali hancur-hancuran makanya diperlukan event yang jangka panjang. Kemarin ada kan badminton cuma sebentar, nah diperlukan event jangka panjang untuk membantu," ujarnya.
Secara ekonomi, diselenggarakannya Liga 1 sangat membantu pelaku usaha di Bali. Eko mengatakan, pengusaha hotel, makanan, transportasi, pasti bakal terbantu dengan banyaknya tim yang bermain di Bali.
"Jadi enggak bisa serta merta untuk memindahkannya dari Bali. Sekarang solusi praktisnya adalah dilaksanakan tetap di Bali tetapi lebih komitmen lebih tegas," ucapnya.
Dengan kejadian ini, Eko Maung berharap PT LIB dan PSSI bisa lebih tegas lagi terhadap pemain-pemain yang bandel melanggar protokol kesehatan.
Baca juga: FIFA Match Day Timnas Indonesia vs Timor Leste di Stadion Dipta Gianyar Bali Dihadiri Penonton
Menurutnya, harus mulai diberlakukan hukuman kepada tim maupun pemain yang tidak bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar seperti di Piala AFF 2020 yang diselenggarakan di Singapura.
"Pokoknya liga ini harus selesai, tapi harus serius, bukan cuma serius main bolanya, prokes juga. Ini kan intinya komunitas bola ini harus tahu diri. Ini negara lagi ada bencana kaya gini dikasih kesempatan main, harus serius prokesnya," katanya.
Kumpulan berita Persib Bandung lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemain Persib dan 4 Klub Lain Terpapar Covid-19, Eko Maung: Liga Harus Tuntas agar Tak Banyak Korban