Berita Nasional

Uji Klinis Tahap I Vaksin Merah Putih Buatan Unair Segera Dimulai, Khofifah Harap Bisa Jadi Booster

Khofifah yang juga Ketua Umum IKA Unair itu meminta dukungan yang sama juga diberikan oleh seluruh warga Jawa Timur demi suksesnya vaksin yang diharap

Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
ilustrasi - Uji Klinis Tahap I Vaksin Merah Putih Buatan Unair Segera Dimulai, Khofifah Harap Bisa Jadi Kandidat Booster 

TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh proses uji klinis vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga Surabaya.

Khofifah yang juga Ketua Umum IKA Unair itu, meminta dukungan yang sama juga diberikan oleh seluruh warga Jawa Timur demi suksesnya vaksin yang diharapkan akan menjadi solusi dari pandemi covid-19.

Sebagaimana diketahui, usai mendapatkan persetujuan dari BPOM, vaksin Merah Putih inovasi  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan memasuki tahap uji klinis pada tahap pertama tanggal 9 Februari 2022.

Rencananya, uji klinis akan dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin kepada sembilan puluh relawan berusia minimal 18 tahun di RSUD dr Soetomo Surabaya yang belum mendapatkan suntikan vaksin covid-19 dosis satu dan dua.

Baca juga: Juli 2022, Vaksin Merah Putih Buatan Unair Ditargetkan Dapat EUA dari Badan POM

"Semoga semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti dalam pengembangan vaksin karya anak bangsa ini," ujar Khofifah, Senin (31/1/2022).

Di saat yang sama, kini, dari CDC Amerika dan NHS UK telah merekomendasikan vaksinasi booster  karena terbukti mampu mengurangi risiko infeksi dan gejala berat yang diakibatkan oleh varian baru, termasuk omicron.

Bahkan berdasarkan update situasi dari WHO, ditemukan bahwa Peningkatan jumlah kasus terinfeksi covid-19 yang disebabkan varian omicron sudah mencapai lebih dari 80 persen.

Varian omicron juga menunjukkan sekitar lima kali lebih tinggi risiko terinfeksi kembali jika dibandingkan dengan varian delta.

Dimana pemberian vaksin booster di negara-negara maju terbukti efektif mengurangi angka rawat inap di rumah sakit sebesar 89 persen.

“Oleh karena itu, kami sangat berharap vaksin merah putih ini bisa menjadi kandidat booster vaksinasi di Indonesia" ujar Khofifah.

Alasan tersebut sangat relevan, mengingat Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 272 juta jiwa tentu tidak bisa selamanya bergantung kepada vaksin covid-19 produksi luar negeri.

Pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster pun membuat kebutuhan vaksin covid-19 di Indonesia semakin besar.

Hal ini tentu menjadi keniscayaan bagi Indonesia untuk dapat memproduksi vaksin covid-19 secara mandiri.

Khofifah pun siap mendukung percepatan uji klinis Vaksin Merah Putih mulai dari tahap pertama hingga tahap ketiga.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan Tahun 2022, Hari Ini SD di Bali Lakukan Vaksinasi

Bahkan dirinya mengaku siap menjadi orang pertama yang mendapat suntikan booster Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) jika diizinkan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved