Berita Bali
Orangtua Siswa Mengeluh, PTM Dihentikan di Denpasar dan Kabupaten Lainnya di Bali
Satgas Covid-19 dan Pemerintah Kota Denpasar memutuskan kembali menutup sementara pembelajaran tatap muka
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kebijakan tersebut selama ini dinilai memberatkan orangtua siswa.
Sebab butuh biaya ekstra untuk kuota internet dan harus meluangkan banyak waktu, sehingga mengganggu pekerjaan mereka sebagai tulang punggung keluarga.
Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengakui siswa PAUD, SD dan SMP di Gianyar kembali belajar daring, mulai Jumat.
Meskipun mengambil kebijakan demikian, namun Suradnya menegaskan, hal tersebut bukan berarti di Gianyar telah ada klaster sekolah.
Suradnya mengatakan, informasi mendadak yang diberikan via WhatsApp merupakan hal yang wajar.
Sebab, selain ada Grup WhatsApp (WAG) kepala sekola, juga ada WAG orangtua siswa.
Dan, informasi tentang daring ini, kemarin telah diteruskan ke WAG orangtua atau wali siswa.
"Yang mengantarkan anaknya ke sekolah itu, tadi saya sempat tanyakan di lapangan, ternyata mereka tidak sempat buka grup WA. Jadinya mereka tidak tahu. Dan yang sudah buka WA, mereka tidak mengantarkan lagi anaknya ke sekolah," ujarnya.
Di Kabupaten Badung, PTM juga tidak dilaksanakan karena kasus Covid-19 meningkat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Gusti Ngurah Dwipayana mengatakan, pembelajaran daring akan dilakukan sampai akhir Februari.
Di Kabupaten Buleleng, pemda setempat memutuskan menutup PTM di seluruh sekolah yang ada di sana, mulai Jumat, mengingat kasus terkonfirmasi melonjak tinggi.
Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, penutupan PTM ini dilakukan atas instruksi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berdasarkan SE No 2 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Dengan adanya SE itu, Pemda pun harus melaksanakannya, dengan menutup PTM mulai Jumat.
Suyasa tidak menampik, ada sejumlah siswa dan guru dari beberapa sekolah, SMP dan SMA yang terpapar Covid-19.
Menurut data yang dihimpun dari Bidang Data dan Informasi Satgas Covid-19 Buleleng per Jumat 4 Februari 2022 mencapai 99 orang, dari 12 sekolah.