Berita Denpasar
Keterisian Bed RS Hampir 40 Persen, Kasus Covid-19 Melonjak di Denpasar, Fasilitas Publik Ditutup
Saat ini, BOR isolasi untuk semua RS yang merawat Covid-19 sudah 39,38 persen atau hampir 40 persen.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sementara itu, terkait penutupan Lapangan Arga Coka Pegok Sesetan, Lurah Sesetan Putu Wisnu Wardana menyampaikan Lapangan Arga Coka ditutup sementara mulai Jumat 4 Februari 2022, sampai waktu yang belum ditentukan.
Fasilitas publik akan kembali dibuka sampai kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar terkendali.
Selain penutupan fasilitas publik, juga dilakukan penghentian Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Denpasar.
Pemberhentian PTM ini dilakukan mulai dari jenjang TK/PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK mulai Jumat 4 Februari 2022.
Positif 2.038 Orang
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melakukan update Covid-19 di Provinsi Bali, Sabtu 5 Februari 2022, yakni yang positif terpapar 2.038 orang, sembuh 194 orang dan meninggal 5 orang.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih menunjukkan tren penularan yang tinggi.
Berdasarkan data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Sabtu, kasus meninggal dunia kembali nihil dan kasus sembuh bertambah 68 orang.
Sementara, kasus positif Covid-19 bertambah 649 orang.
Berdasarkan data, secara komulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 40.775 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 37.193 orang (91,21 persen), meninggal dunia 1.010 orang (2,48 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan 2.572 orang (6,31 persen).
Dewa Rai menjelaskan, saat ini penularan virus covid 19 di Kota Denpasar mengalami tren peningkatan yang signifikan.
Karenanya, diimbau kepada masyarakat agar jangan sampai kendor menerapkan protokol kesehatan.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus Covid akan terus meningkat. Sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat. Kita harus terus waspada dan disiplin prokes. Taati aturan saat penerapan PPKM," ujar Dewa Rai.
Baca juga: PELATIH PERSIB Bandung & Para Asistennya Positif Covid-19, Hanya Beckham Putra di Konferensi Pers
Nasib Ogoh-ogoh Bagaimana?
KASUS positif Covid-19 di Kota Denpasar terus melonjak. Bahkan lonjakan terjadi sangat drastis dari yang awalnya 50-an menjadi 100-an, 200-an, dan terakhir sudah 517 kasus dalam sehari.
Menyikapi hal tersebut, Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar akan segera melakukan rapat.
Rapat ini akan membahas terkait pelaksanaan melasti dan pawai ogoh-ogoh serangkaian Nyepi saka 1944.
Rapat tersebutlah nantinya yang akan jadi penentu terkait dengan pawai ogoh-ogoh saat pangerupukan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua MDA Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana saat dikonfirmasi, Sabtu 5 Februari 2022.
Sudiana mengatakan, rapat ini akan digelar, Selasa 8 Februari 2022.
“Selasa ini kami rencananya rapat di Kantor Dinas Kebudayaan Denpasar,” kata Sudiana.
Menurutnya, rapat tersebut akan membahas eedan upacara pamelisan atau melasti.
“Termasuk nanti akan melakukan rapat terkait dengan pawai ogoh-ogoh karena tren perkembangan Covid-19 di Kota Denpasar,” katanya.
Diberitakan sebelumnya dari hasil keputusan rapat bersama MDA Kota Denpasar, Parum Bandesa, Sabha Upadesa, Pasikian Pecalang, Forum Perbekel Lurah, Pasikian Sabha Yowana, PHDI, dan Pemkot Denpasar Sekaa Teruna di Denpasar diizinkan untuk membuat ogoh-ogoh.
Namun ada ketentuan yang harus dipatuhi yakni peserta yang terlibat dalam arak-arakan maksimal 50 orang dari tukang tegen hingga sekaa baleganjur.
Peserta juga wajib minimal sudah vaksinasi dua kali dan menggunakan masker.
Saat pelaksanaannya, juga akan diawasi melalui aplikasi PeduliLindungi.
Meskipun dalam Surat Edaran MDA Bali ada syarat wajib swab test bagi peserta arak-arakan ogoh-ogoh, namun di Denpasar sepakat tidak mewajibkan hal itu.
Namun Sudiana mengatakan, teknis tersebut bisa dilaksanakan jika kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tidak mengalami lonjakan.
“Namun, jika kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus melonjak hingga mendekati masa pengerupukan, pelaksanaan ogoh-ogoh dan rangkaiannya kembali akan ditunda sampai Covid-19 kembali mengalami penurunan,” katanya.
Hal itu menurut Sudiana juga sudah sesuai kesepakatan dengan para Yowana.
“Kalau melonjak lagi sampai menjelang pengerupukan, kami akan tunda kembali. Bukan hanya arak-arakan ogoh-ogoh, namun rangkaiannya, seperti lomba, juga akan ditunda kembali. Jangan sampai karena arak-arakan ogoh-ogoh kasus Covid-19 kembali meningkat di Denpasar,” katanya. (sup/sar)
Kumpulan Artikel Denpasar