Berita Bali

Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Tersapu Tsunami, BMKG Siapkan Mitigasi Bencana

Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Tersapu Tsunami, BMKG Siapkan Mitigasi Bencana.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Foto kiriman Stakeholder Relation PT Angkasa Pura I
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali saat Nyepi, Minggu 14 Maret 2021. Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Tersapu Tsunami, BMKG Siapkan Mitigasi Bencana 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Tersapu Tsunami, BMKG Siapkan Mitigasi Bencana.

Bandara I Gusti Ngurah Rai yang disebutkan rawan tersapu gelombang Tsunami bukan isapan jempol belaka.

Kerawanan tersebut mengacu pada lokasi bandara yang terletak di bibir pantai serta berada 200 kilometer dari sumber gempa megathrust di Selatan Bali.

Hal tersebut dibenarkan oleh Koordinator Bidang Observasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BBMKG Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto saat dikonfirmasi Tribun Bali, Jumat 11 Februari 2022.

"Bandara Ngurah Rai memang dari dulu terletak di daerah rawan tsunami.

Karena letaknya yang persis berada di bibir pantai, dan gempa megathrust-nya di selatan Bali.

Sehingga bisa mencapai Bandara Ngurah Rai," kata Dwi.

Menyikapi hal itu, BBMKG Wilayah III Denpasar sudah melakukan koordinasi dengan pihak terait.

Yaitu Bandara Ngurah Rai dan Pemerintah Provinsi Bali terkait potensi kerawanan tersebut.

"Kami sudah ada koordinasi dengan pihak bandara dan pemda.

Terkait lokasi Bandara Ngurah Rai yang rawan tsunami," ujarnya.

BMKG juga telah memasang sistem penerima informasi gempa dan tsunami WRS New Generation.

Tepatnya di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai dan terintegrasi dengan Airport Operation Control Center (AOOC). 

Disinggung mengenai wacana pemindahan bandara, Dwi menuturkan tidak ada larangan bandara berada di pesisir pantai.

Melainkan yang perlu diperhatikan ialah kesiapan sarana mitigasi.

"Tidak ada pak (wacana pemindahan bandara,-red), bukan tidak boleh ada bandara di pesisir pantai.

Yang penting kita menyiapkan sarana mitigasinya.

Seperti jalur evakuasi, tempat evakuasi vertikal, saran disseminasinya," ujarnya. 

Saat ini BMKG bersama stakeholder sedang mematangkan persiapan mitigasi.

"Ini BMKG dan bandara lagi menyiapkan mitigasinya.

Seperti sosialisasi, training online, penentuan jalur evakusi, dan tempat evakuasi vertikal," jelasnya.

Dwi mengimbau masyarakat tidak perlu panik, meskipun gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Namun dengan kesiapan sarana mitigasi dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

"Masyarakat tidak perlu panik, khusunya di wilayah bandara, karena gempa tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Yang terpenting sekarang adalah melakukan mitigasi di lingkungan bandara.

Contohnya adalah melaksanakan sosialisasi tentang potensi gempa dan tsunami di daerah bandara.

Sosialisasi info gempa gempa bumi dan tsunami dari wrs new gen.

Peningkatan kapasitas masyarakat di lingkungan bandara dengan cara training online.

Table top exercice (ttx) dan pelaksanaan sekolah lapang gempabumi," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved