Berita Badung

Pedagang di Pasar Wilayah Badung Keluhkan Kelangkaan Pasokan Minyak Goreng

Belum diketahui apa penyebab minyak goreng semakin langka. Padahal para distributor sudah diberikan subsidi oleh pemerintah pusat

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Arini Valentya Chusni
Harga Minyak Goreng kembali normal, namun stok tinggal beberapa pcs saja 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Beberapa pedagang yang berjualan pada pasar di Kabupaten Badung dikabarkan mengeluh akibat pasokan minyak goreng kini menurun.

Hal itu terjadi setelah pemerintah menetapkan harga minyak goreng menjadi Rp 14 ribu per liternya.

Belum diketahui apa penyebab minyak goreng semakin langka. Padahal para distributor sudah diberikan subsidi oleh pemerintah pusat.

Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati saat dikonfirmasi Kamis, 17 Februari 2022 mengakui jika beberapa pedagang sempat mengeluhkan kelangkaan minyak goreng.

Baca juga: Badung Ikuti Kebijakan Provinsi Terkait Pelaksanaan Nyepi,Kini Tak Permasalahkan Ada Pawai Ogoh-ogoh

Bahkan dari hasil pemantauannya di lapangan memang benar minyak goreng pasokannya mulai turun.

"Jadi berdasarkan hasil pemantauan yang kami terima memang kecenderungan terjadi kelangkaan minyak goreng.

Disamping itu, distributor dan pedagang juga belum sepenuhnya menerapkan HET sesuai ketentuan," ujar Rosyawati.

Kendati demikian, pihaknya telah berkoordinasi terus dengan pihak terkait guna menyikapi kondisi tersebut. Mengingat minyak goreng juga menjadi kebutuhan utama masyarakat selain beras.

"Jadi  hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional tadi pagi terdapat kenaikan harga hingga Rp 1.000/per liter dari HET yang telah ditentukan.

Seperti di Pasar Tradisional Mengwi, Pasar Kuta II, dan Pasar Blakiuh yang rata-rata pedagang menjual minyak goreng seharga Rp 15.000/kg," jelasnya.

Pihaknya juga mengatakan untuk di beberapa toko modern harga minyak goreng sudah menggunakan harga baru, namun stoknya kosong. Bahkan ada yang menyatakan bahwa sudah hampir sebulan stok minyak goreng kosong.

"Jadi di toko modern stoknya banyak yang kosong. Sehingga bisa disebut terjadi kelangkaan," ucapnya.

Rosyawati pun mengaku telah menjajagi hingga ke gudang yang berlokasi di Banjar Sayan kecamatan Mengwi.

Pihak manajemen dan bagian logistik memang mengakui untuk stok minyak goreng memang kosong hampir di seluruh toko jejaringnya.

Baca juga: Lawar Nyawan, Makanan Jarang Ditemukan Jadi Menu Unik di Warung Piring Mas Sangeh Badung

Sementara Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Made Widiana, sebelumnya juga mengakui jika harga minyak goreng di pasar tradisional masih di atas ketentuan pusat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved