FAKTA! Citra Satelit Amerika Ungkap Adanya Penumpukan Tentara Rusia, Helikopter dan Drone Dikerahkan

FAKTA! Citra Satelit Amerika Ungkap Adanya Penumpukan Tentara Rusia, Helikopter dan Drone Dikerahkan

WINDY.COM VIA DAILYMAIL
ilustrasi citra satelit. 

TRIBUN-BALI.COM - Tanda-tanda Rusia bakal menyerang Ukraina berhasil didapatkan Amerika Serikat.

Hasil investigasi memperlihatkan Rusia mengerahkan 50 persen pasukan daratnya ke perbatasan Ukraina.

Dari pergerakan pasukan dalam jumlah besar itu terlihat Rusia telah mengambil posisi untuk menyerang.

Amerika Serikat, yang memperkirakan Rusia telah menempatkan lebih dari 150 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina, telah mengamati pergerakan yang signifikan sejak Rabu, kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca juga: Presiden Amerika Ingatkan Ukraina, Jangan Main-main dengan Rusia, Serangan Hitungan Hari

Ia mengatakan Moskow telah memulai kampanye destabilisasi.

"Empat puluh hingga lima puluh persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah melepaskan diri dalam perakitan taktis dalam 48 jam terakhir," kata pejabat itu kepada wartawan.

Presiden AS, Joe Biden, menyebutkan kemungkinan invasi semakin besar.

Citra satelit yang diambil minggu ini menunjukkan aktivitas militer di beberapa lokasi di Belarus.

Maxar Technologies yang berbasis di AS, telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu.

Baca juga: Ibu Dua Anak Batal Ditembak Mati Dihadapan Regu Tembak, Jokowi Telepon Pada Detik-detik Akhir

Mereka mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan penyebaran helikopter baru-baru ini, yang terdiri dari transportasi pasukan dan helikopter serang darat, di beberapa lokasi yang dekat dengan perbatasan, dikutip dari Indian Express.

Mereka juga menunjukkan tambahan pesawat serang darat, unit pertahanan udara, dan peralatan drone telah dikerahkan.

Ancaman AS Terhadap Rusia

Presiden AS terus berasumsi Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina dalam waktu ke depan.

AS telah mengancam Rusia dengan 3 sanksi pilihan:

1. Deputi Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Daleep Singh, menjelaskan sanksi terhadap lembaga keuangan dan perusahaan milik negara Rusia, serta kontrol ekspor AS, yang akan menolak teknologi canggih yang dicari Rusia untuk industri dan militernya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved