Berita Denpasar

Lagi Bule-Bule di Bali Saling Lapor Pemukulan di Tempat Hiburan Malam di Bali, Ini Penyebabnya

Lagi - Lagi, Bule Rusia, Inggris dan Australia Saling Lapor Pemukulan di Tempat Hiburan Malam di Bali, Diduga Karena Tak Mau Bayar Tagihan

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
tribun bali/dwisuputra
ilustrasi pengeroyokan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lagi-lagi berulah, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia dengan bule asal Inggris dan Australia saling lapor di kepolisian di Bali atas dugaan kasus pemukulan yang terjadi di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.

Bule Rusia berinisial TS (37) telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Bali dengan nomor aduan STTL/94/11/2022/SPKT/Polda Bali tertanggal 19 Februari 2022 atas dugaan perlakuan penganiayaan sebagai dimaksud dalam Pasal 351 KUHP yang ia terima.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, bahwa TS diduga dikeroyok oleh bule asal Inggris berinisial FWA (40) dan bule Australia berinisial MAP (46).

Insiden itu terjadi di tempat hiburan malam Behind The Green Door, Jalan Subak Sari Nomor 90 A, Brawa, Canggu, Kuta Utara, Badung, sekitar pukul 03.00 Wita.

Usut punya usut pelapor TS dengan terlapor MAP sudah saling kenal, namun tidak begitu akrab, mereka datang ke tempat hiburan malam tersebut bersama FWA dan bertemu dua orang lainnya, seorang bule dan seorang WNI.

Makanan dan minuman pun dipesan sembari menikmati musik diskotik. Waktu berselang bill tagihan makanan pun datang dari seorang pelayan.

Pelayan memberikan bill itu kepada TS, lalu TS menyerahkan kepada MAP dan FWA, namun ternyata MAP dan FWA tidak berkenan membayar karena dirasa tagihan diduga besar.

Baca juga: Asisten Rumah Tangga Curi Emas Milik Majikannya di Denpasar, Lalu Dijual untuk Keperluan Pribadi

Baca juga: Dokter Wanita Ini Beruntung, 3 Syarat Jadi Perwira TNI Tak Lulus, Tetap Diterima Jenderal Andika

Baca juga: Tanggapan Wisatawan Soal Retribusi Masuk DTW Kintamani, Ada yang Bilang Mahal dan Ada yang Memaklumi

Mereka berdebat panas, lalu MAP diduga lebih dahulu melayangkan tamparan kepada TS tersungkur dan menderita keseleo pada tiga jari tangannya. Setelah TS bangun dari jatuhnya justru perlakuan serupa datang dari FWA yang menggigit lengan kanan TS.

TS lalu pergi dengan membayar 20 persen dari total bill, tindakan itu justru menyulut emosi lebih dari MAP dan FWA.

Di pintu keluar, TS dikejar dan kembali kembali dipukul hingga mengalami sakit pada pelipis, rahang dan telinga lebam.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Surawan menjelaskan pihaknya menerima dan mendalami laporan dari TS maupun dari MAP dan FWA, yang artinya mereka saling lapor yang sama sama merasa menjadi korban.

Polda Bali menindaklanjuti dengan memeriksa pelapor, terlapor, saksi, serta bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP) seperti Closed Circuit Television (CCTV).

"Ada dua versi, bule Rusia klaim jadi korban, Bule Inggris dan Australia juga klaim jadi korban," kata Kombes Pol Surawan. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved