Pertama Kali, Lomba Cara Memadik Diselenggarakan di Kecamatan Selat Karangasem
Lomba cara memadik, yang diselenggarakan di Kecamatan Selat, Karangasem, Bali dilakukan serangkaian Bulan Bahasa Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Kemudian peserta memberikan syarat administrasi seperti KTP dan KK, dan nantinya nomor dada disediakan panitia.
"Untuk jenis memadiknya, adalah jenis memadik pada umumnya. Yaitu diantara maha kulina purusa dan pradana," katanya. Peserta pun, kata dia, bebas berkreasi dengan bebanyolan (hal lucu), kutipan sastra, paribasa, dan sebagainya.
Baca juga: Pasar Nyanggelan Panjer Mewakili Bali dalam Lomba Pasar Aman Tingkat Nasional
Dengan tujuan mempertegas argumen saat memadik. Semua peserta juga wajib mengenakan pakaian adat Bali sesuai pakem.
"Tetapi peserta juga tidak diperkenankan membaca teks saat lomba," tegasnya. Durasi waktu memadik untuk masing-masing peserta, adalah maksimal 20 menit. Semua acara ini gratis, dan tentu saja mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Untuk teknis lomba, jelas dia, materi memadik membahas tentang kelanjutan dari pertemuan Dharma Suwaka yang dianggap telah dilaksanakan.
Waktunya dimulai, tatkala ketika salah satu pihak berbicara dan setelah pemangku nganteb yang ditandai dengan sekali suara kempul. Kemudian setelah 10 menit waktu berjalan, ditandai dengan bunyi kempul dua kali.
Lalu setelah 20 menit akan ditandai bunyi kempul tiga kali.
"Nah peserta yang melewati batas waktu akan dipotong nilainya," sebutnya.
Kriteria penilaian, terdiri dari wirama, wirasa, wiraga, dan sor singgih bahasa. Ia berharap ini akan menjadi awal baik, bagi pelestarian tradiri memadik ke depannya. (*)