Berita Buleleng
2 Warga Buleleng Meninggal Terkonfirmasi Positif Rabies
Dua warga itu masing-masing berasal dari Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, dan Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
15 keluarga pasien itu langsung diberikan vaksin VAR, sebab dikhawatirkan virus rabies menyebar lewat saliva.
"Pasien kemudian hari Minggu semakin memburuk, dibawa ke RS dan telah dinyatakan meninggal. Kami sudah berkoordinasi dengan dokter hewan, anjingnya tidak berhasil ditemukan. Habis mengigit, anjing itu langsung lari. Kejadian gigitannya juga sudah dua bulan yang lalu, jadi kami sulit untuk menemukan anjingnya," ungkapnya.
Selain di Kelurahan Banjar Tegal, kasus kematian akibat terpapar rabies juga terjadi di Desa Sudaji.
Pasien meninggal dunia pada Januari lalu di rumah sakit.
dr Sucipto menyebut, khusus untuk kasus kematian rabies di Desa Sudaji ini masih diselidiki oleh pihaknya.
Pasalnya, pasien tidak memiliki riwayat digigit oleh anjing.
Sebelum dilarikan ke RS, pasien hanya mengaku sempat mengonsumsi olahan daging anjing.
"Yang di Sudaji, tidak ada riwayat gigitan. Tapi secara klinis, dan dokter yang merawat menyatakan pasien sudah positif rabies.
Pasien hanya ada riwayat mengonsumsi daging anjing. Ini masih kami selidiki, karena secara teori penularan tidak lewat makanan, apalagi kalo makanannya dimasak dengan benar.
Baca juga: Pemkab Buleleng Hibahkan Dana 43.9 Miliar untuk Pilkada 2024
Kasus Sudaji ini masuk catatan kami, karena gejala klinisnya sudah mengarah ke rabies," terangnya.
Selain itu, kasus gigitan anjing yang terjadi sejak 2021 hingga saat ini ungkap dr Sucipto sudah mencapai 327 kasus.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, apabila terkena gigitan anjing, agar segera mendatangi fasilitas kesehatan seperti puskemas dan rumah sakit.
Di seluruh puskesmas, pihaknya telah membentuk rabies center, sehingga vaksin VAR dapat dengan mudah didapatkan oleh masyarakat.
"Melihat kejadian di Kelurahan Banjar Tegal ini penangannnya terbilang terlambat. Semestinya habis digigit, langsung datang ke puskesmas atau rumah sakit. Kami sudah menyediakan rabies center.
Stok VAR di seluruh faskes juga saat ini aman. Kalau terlambat diberikan vaksin dan gejala sudah muncul, pasien cenderung susah untuk diselamatkan. Pasti meninggal," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng