Agresi Rusia ke Ukraina
Kesaksian WNI di Ukraina: Dengar Bom Meledak Berkali-kali, Sudah Siapkan Tas Darurat untuk Pergi
Pepi juga sudah menyiapkan tas darurat berisi dokumen penting, paspor, pakaian, dan obat-obatan
TRIBUN-BALI.COM, KIEV - Agresi militer Rusia ke Ukraina telah mencekam warga setempat.
Meski begitu, Pepi Aprianti Utami, ekspatriat asal Indonesia yang sudah 9 tahun tinggal di Ukraina, agaknya tak merasa kaget saat hubungan Ukraina dan Rusia mulai memanas.
Isu serangan berseliweran, digembar-gemborkan, dan menghiasi banyak headline media di seluruh dunia.
Baca juga: Agresi Rusia ke Ukraina Berdampak Langsung ke Liga Champions dan Piala Dunia, Ini Daftar Pengaruhnya
Namun, toh Pepi tenang-tenang saja. Setidaknya itu tergambar dari wawancara jarak jauh dengan Kompas.com pada Pepi, Rabu (16/2/2022).
Saat itu, kondisi di Kiev, ibu kota Ukraina tempat Pepi dan suaminya tinggal, masih kondusif.
"Ini bukan pertama kalinya saya mendengar kabar rencana serangan. Konfrontasi dengan Rusia sudah sejak lama, mungkin sejak 2014, sewaktu Crimea dicaplok. Untuk perang, itu bisa terjadi saja besok. Sewaktu-waktu saja," ujar Pepi.
Baca juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh 5 Pesawat dan 1 Helikopter, Rusia Buka Suara
"Perang tergantung pihak Rusia. Kalau Ukraina, militernya sudah siaga, tapi di posisi defend," tambahnya.
Menurut Pepi, sudah ada langkah-langkah khusus dari KBRI Ukraina kalau serangan benar-benar terjadi.
Para WNI di Ukraina telah bersiap untuk menyelamatkan diri.
Baca juga: PERANG DIMULAI: Putin Izinkan Operasi Militer, Ledakan Guncang Ibu Kota Ukraina
"KBRI Ukraina sudah mempersiapkan langkah antisipasi jika perang diumumkan. Imbauannya sama seperti Pemerintah Ukraina, yakni tetap tenang, tidak panik, dan menghindari keramaian," ujarnya.
"Ada pula anjuran mengisi form online, kalau keadaan tidak kondusif, bersediakah dipulangkan, ikut dengan staf KBRI," tambahnya.
Saat itu, Pepi juga sudah menyiapkan tas darurat berisi dokumen penting, paspor, pakaian, dan obat-obatan. Berjaga bila ada situasi yang tak diinginkan.
Baca juga: Ukraina Jadi Lautan Api, Rusia Perintahkan Tentara Ukraina Letakkan Senjata dan Pulang
"Pemerintah Ukraina juga mendesain tempat publik, salah satunya sebagai tempat penampungan. Juga mempersiapkan panduan area-area mana saja yang bisa menjadi lokasi aman ketika terjadi situasi yang tak diinginkan," ujarnya.
Pada Kamis (24/2/2022), hal yang tak diinginkan itu akhirnya terjadi juga. Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengumumkan serangan pada Ukraina.
Sirene serangan udara meraung di pusat kota Kiev. Pepi, yang dikontak Kompas.com sekitar pukul 13.40 WIB, mengabarkan kondisi terkininya.