Serba Serbi
Kisah Dalem Dimade Mengungsi ke Guliang Usai Digebuk Gusti Maruti
Disebutkan bahwa pengganti Ida Dalem Kresna Kepakisan, adalah Dalem Agra Samplangan sebagai raja kedua pada tahun 1380-1383 Masehi, dengan keratonnya
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Namun karena ulah patih Dalem yang tidak puas atas keberadaan Dalem terutama Gusti Agung Maruti.
Akhirnya terjadi perlawanan, dan bahkan Ida Dalem Dimade sempat ditawan saat berada di Besakih, namun berhasil dilepaskan oleh pengawalnya.
Sehingga kembali memerintah di Swecapura, Gelgel. Akhirnya pada tahun 1651, Gusti Agung Maruti memberontak dan membuat Ida Dalem Dimade kewalahan.
Di tengah kekacauan, Ida Dalem Dimade diselamatkan oleh Ngakan Den Bancingah dan lain sebagainya, sehingga akhirnya beliau mengungsi ke Guliang, Bangli.
Dalem Dimade, kala itu mengungsi bersama dua putranya yakni Dewagung Pemayun dan Dewagung Jambe yang masih kecil, diiringi 300an pengiring.
Akhirnya roda pemerintahan dijalani dari Bangli, dan dibantu wilayah di luar Gelgel seperti Sidemen, Karangasem.
Setelah wafatnya Dalem Dimade, dan anak-anaknya telah dewasa. Dewagung Pemayun berangkat ke Tampaksiring. Sedangkan adiknya, Dewagung Jambe berencana merebut Gelgel kembali. Dan membawa pasukan dari arah Sidemen.
Dibantu oleh pamannya Dewa Sumerta, lalu minta bantuan kepada Kyai Lurah Sidemen, Kyai Ketut Pamedilan (Jambe Pule), Kyai Panji Sakti Buleleng, Dewa Manggis Gianyar, untuk merebut kembali kerajaan Gelgel. Sehingga tahun 1686, Gusti Agung Maruti yang telah menduduki Gelgel selama 35 tahun diserang dari berbagai arah.
Dan Gusti Agung Maruti dapat ditaklukkan, pada tahun 1686 itu. Sumber ini dari sejarah Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Pura Maospahit, Saksi Bisu Jejak-jejak Keberadaan Majapahit di Bali
Kemudian Gusti Agung Maruti dan putranya mengungsi ke Jimbaran. Namun sayang ia dikabarkan wafat di dalam perjalanan.
Singkat cerita, akhirnya pusat kerajaan Bali tidak lagi berada di Gelgel dan semua wilayah memiliki pemimpin masing-masing.
Salah satu bukti keberadaan Dalem Dimade di Bangli, adalah adanya pancoran solas di Guliang Kangin Bangli, yang kini telah menjadi tempat panglukatan dan tempat suci. (*)