Berita Gianyar
Gianyar Berencana Buka PTM Usai Hari Raya Nyepi
Bupati Gianyar Made Mahayastra telah menugaskan Dinas Pendidikan Gianyar agar usai Hari Raya Nyepi, pembelajaran tatap muka dibuka kembali
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Gianyar Berencana Buka PTM Usai Hari Raya Nyepi.
Pembelajar daring (dalam jaringan) akibat merebaknya penyebaran virus omicron, telah merenggut keceriaan sebagian besar anak-anak di Kabupaten Gianyar, Bali.
Bahkan mereka yang baru saja mengenyam pendidikan PAUD sekalipun.
Hal itu dikarenakan saat ini anak-anak sangat merindukan momen bertemu dan bermain dengan anak-anak seusia mereka, yang terkadang tak didapatkan sebagian besar anak saat belajar di rumah via online.
Selain kurangnya interaksi antar teman seusia, pembejalaran secara daring ini pun dinilai tidak baik terhadap karakter anak.
Seperti terlihat pada seorang anak PAUD di Ubud, berinisial NA.
Baca juga: Sempat Hilang, Dadong Sami Ditemukan Tewas di Terowongan Air Subak Gede Buahan Gianyar
Dimana gadis kecil tersebut sempat merasakan pembelajaran tatap muka hanya dalam beberapa hari saja.
Dan, saat PTM tersebut, ia selalu rajin bangun pagi, meminta orangtuanya untuk segera memandikannya pukul 07.00 Wita, meskipun siswa PAUD masuk kelas pukul 09.00 Wita.
Selama PTM tersebut, saat berada di rumah ia sangat jarang bermain handphone dan tidak rewel meminta dibelikan mainan baru.
Sebab di PAUD, ia mendapatkan banyak mainan yang disediakan di sekolah.
Namun setelah pembelajaran daring kembali diterapkan, karakter baik tersebut seketika hilang.
Anak tersebut terlihat tidak semangat menjalani aktivitas sehari-harinya.
Selalu bangun siang dan rewel ingin dibelikan mainan baru.
Tak hanya itu, anak kecil ini pun kembali mengisi waktunya dengan bermain HP, berjoged tiktok, dan hal tak terduga lainnya, yang dinilai tak baik bagi karakter anak.
"Waktu PTM anak saya selalu semangat, tidak rewel. Karena di PAUD dia bisa bermain sama banyak teman seusianya. Tapi sejak daring, kembali sulit diatur, keceriaannya juga tidak seceria waktu PTM," ujar Utami, orangtua anak tersebut.
Selain itu, pembelajaran daring ini juga membuat tak sedikit dari orangtua siswa yang harus mencicil handphone agar anaknya bisa mengikuti pembelajaran di sekolah.
Baca juga: Berjalan Lancar, Palebon Lingsir Anak Agung Oka Susmini di Gianyar Disaksikan Ribuan Orang
Berdasarkan penelusuran Tribun Bali di konter penjual handphone di kawasan Gianyar kota, diketahui bahwa selama pandemi ini, jumlah masyarakat yang mencicil HP mengalami kenaikan signifikan.
Dimana rata-rata HP kreditan tersebut adalah yang nilainya di bawah Rp 2 juta.
"Rata-rata yang dicicil itu yang di bawah Rp 2 juta. Sebagian besar yang nyicil ini untuk menunjang pendidikan anaknya, karena kan sekarang belajar daring," ujar seorang penjaga konter Hp di Kota Gianyar yang enggan dituliskan identitasnya.
Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, pihaknya memahami persoalan yang dihadapi masyarakat selama sistem pembelajaran daring.
Terkait hal ini, pihaknya telah menugaskan Dinas Pendidikan Gianyar agar usai Hari Raya Nyepi, pembelajaran tatap muka dibuka kembali.
Hal tersebut mengingat kasus penyebaran omicron sudah cukup terkendali.
"Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan, usai Nyepi kita kembali ke PTM, kalau memungkinkan PTM 100 persen," ujarnya.
(*)