Serba Serbi

Ruwatan Kelahiran Panca Pandawa dan Anak Kembar

"Menurut lontar duwe nak lingsir (leluhur) saya di rumah, bahwa kelahiran-kelahiran tersebut adalah kelahiran yang patut dibayuh atau diruwat," jelasn

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Gungsri
ruwatan oleh Dewa Mangku Dalang Samerana di Beng, Gianyar. 

"Juga nedunin duwe nak lingsir, yaitu Siwa Krana karena melebihi dari tiga keluarga," sebutnya. Sarana semuanya disiapkan oleh pemangku beserta pengayah. 

Yang diruwat hanya perlu membawa pejati, dan tirta kamulan di merajan atau sanggahnya masing-masing.

Dewa Mangku Dalang Samerana, mengatakan bahwa bayuhan ini bisa sekali saja dilakukan.

Namun untuk bayuh kelahiran atau bayuh oton, ia menyarankan dilakukan tiga kali.

Saat kecil, remaja, dan dewasa. Bahkan saat tua pun bisa dilakukan, walaupun seseorang telah memiliki cucu.

"Kalau ruwatan madurgama sekali saja cukup," jelasnya.

Baca juga: Kelahiran Jumat Wage Wayang Wajib Sapuh Leger, Kisah Bhatara Kala dan Hyang Kumara  

Baca juga: Peruntungan Kelahiran Selasa Pon Menail, Hidup Baik Sekali Saat Umur Ini

Hari ini, Minggu 27 Februari 2022, akan pula dilangsungkan bayuhan melik. Seperti melik adnyana, melik niskala, termasuk melik kelahiran.

"Yang ikut lebih dari tujuh orang," sebutnya. Prosesinya maruwat di depan wayang terlebih dahulu. Setelah itu, malukat di depan Sang Hyang Siwa Reka sebagai penyawangan bhatara hyang guru masing-masing orang. "Wayang yang medal (keluar) pun wayang lengkap, jadi wayang panyudamalan," tegasnya. 

Setelah upacara di depan wayang, dilanjutkan dengan upacara byakawon. Setelah itu baru panglukatan.

Sebanyak dua kali, yakni di depan wayang dengan panglukatan wayang. Kemudian di depan Sang Hyang Tiga Wisesa.

Diantaranya Sang Hyang Guru Reka, Sang Hyang Aji Saraswati, serta Bhatara Hyang Guru dari masing-masing orang yang mabayuh. 

Pemangku asli Beng, Gianyar ini, menjelaskan apabila ada keluarga yang ingin melakukan bayuhan atau ruwatan melik.

Baik itu melik adnyana, melik kelahiran dan sebagainya. Bisa mendaftar ke Dewa Mangku Dalang Samerana.

Kegiatan ruwatan akan dilakukan di kediamannya di Beng, Gianyar.

Baca juga: Bayuh Jurang Katemu, Ruwatan Kelahiran Wuku Gumbreg, Pujut, Uye, dan Bala

Dan semuanya dilakukan sesuai dengan sastra suci Hindu yang diwariskan oleh leluhurnya. 

"Saya setiap enam bulan sekali memang melakukan ruwatan massal," imbuhnya.

Istilahnya ruwatan bagi kelahiran madurgama yang spesialis dikerjakan oleh Dewa Mangku Dalang Samerana.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved