Berita Bangli
Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Bangli Capai 206 Orang, Tak Ada Perekrutan CPNS dan Diarahkan ke PPPK
Sekretaris Dinas Kesehatan Bangli, dr Anak Agung Dwi Wulandari, Senin (28/2/2022) mengungkapkan, saat ini pihaknya telah merancang kebutuhan pegawai
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kebutuhan tenaga kesehatan di Bangli masih tinggi. Tercatat ada tiga jenis formasi yang sangat dibutuhkan. Antara lain dokter, apoteker, dan analis kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Bangli, dr Anak Agung Dwi Wulandari, Senin (28/2/2022) mengungkapkan, saat ini pihaknya telah merancang kebutuhan pegawai tenaga kesehatan tahun 2022.
Total ada 206 usulan kebutuhan dari 12 jabatan.
Diantaranya Dokter Ahli Pratama, Apoteker Ahli Pratama, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pratama, Pranata Lab Kesehatan Terampil, Perawat Ahli Pratama, Perawat Terampil, Bidan Terampil, Asisten Apoteker Terampil, Nutrisionis Terampil, Sanitarian Ahli Pratama, Sanitarian Terampil, Terapis Gigi dan Mulut/Perawat Gigi, dan Perekam Medis.
Baca juga: Peringati Bulan Bahasa Bali, SMPN 2 Bangli Gelar Serangkaian Lomba
Dwi Wulandari menjelaskan untuk di tahun 2022 ini, tidak ada formasi CPNS. Sehingga seluruh kebutuhan ini diarahkan ke formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Dan atas arahan Kemenpan juga, bahwasanya yang saat ini sedang honorer dan pengabdi di Bangli, itu yang diarahkan ke formasi PPPK. Karena salah satu persyaratannya mereka sudah memiliki pengabdian tersebut," jelasnya.
Berdasarkan itulah pihaknya melakukan pemetaan tenaga.
Hasilnya diketahui kebanyakan tenaga pengabdi, honor, serta kontrak di puskesmas-puskesmas adalah tenaga bidan.
Yang mana dalam usulan tersebut usul kebutuhan mencapai 66 orang.
"Jadi (untuk bidan, red) bukan lagi mengusulkan baru dari jalur umum. Melainkan pengabdi-pengabdi itulah yang kita usulkan sebagai PPPK kalau formasinya dipenuhi dari pusat.
Karena menurut kami jumlah bidan sudah cukup," ungkapnya.
Dwi Wulandari juga mengungkapkan ada tiga jenis tenaga kesehatan yang masih kekurangan dan benar-benar dibutuhkan.
Diantaranya 4 dokter, 12 apoteker, dan 14 analis kesehatan untuk jabatan Pranata Lab Kesehatan Terampil.
Seluruh usulan tersebut telah diajukan pada Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Bangli.
Baca juga: Warung Babi Guling Pak Pande Buka hingga Tengah Malam, Paling Banyak Dicari Warga Luar Bangli
Dan saat ini tinggal menunggu berapa jumlah kuota yang dibuka oleh pemerintah pusat.
"Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) di Kabupaten Bangli belum merata. Terutama dokter, apoteker, dan analis kesehatan.
Harapan kami kedepan ini semua bisa terpenuhi, terisi. Dan formasi ini, karena kami sudah hitung berdasarkan aplikasi, mudah-mudahan semua bisa terisi," harapnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Bangli