Agresi Rusia ke Ukraina
Tiap Hari Rogoh Rp 287 T untuk Biaya Perang, Presiden Vladimir Putin Mulai Frustasi
Dikutip dari BBC, laporan menyebut pasukan Rusia di sejumlah wilayah kehabisan bahan bakar.
Mantan Kepala Pertahanan Anggota NATO Estonia, Riho Terras mengatakan, Presiden Vladimir Putin saat ini tengah mengamuk.
“Putin sangat marah. Dia pikir seluruh perang akan mudah dan semuanya akan selesai dalam waktu 1 hingga 4 hari,” cuit Terras di Twitter seperti dikutip dari New York Post.
Menurut dia, Rusia harus mengeluarkan 20 miliar dolar AS atau setara Rp 287 triliun per hari untuk biaya perang.
Laporan lain mengatakan bahwa di antara unit militer Rusia yang melintasi perbatasan Ukraina itu, muncul nama Spetsnaz.
Dilansir NDTV pasukan khusus Rusia ini, menurut NATO, dikirim ke Belarus selama latihan militer bersama.
Mereka telah melakukan misi selama masa perang serta perdamaian, dalam keadaan darurat di seluruh dunia.
Apa saja kekuatan Spetsnaz?
Untuk memahami asal usul unit militer khusus yang canggih, penting untuk mengetahui tentang Glavnoye Razvedyvatelnoye Upravlenie atau GRU, dinas intelijen militer Rusia.
GRU hidup lebih lama dari KGB ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 dan banyak kekuatan barat takut bahwa unit itu berkembang hari ini.
GRU, yang menurut Britannica adalah singkatan dari Direktorat Intelijen Utama, telah disalahkan atas serangan agen saraf Salisbury pada 2018.
Selain agen, unit intelijen militer ini juga memiliki unit komando sendiri yang disebut Spetsnaz. Misinya adalah untuk melakukan pengintaian dan sabotase.
Spetsnaz sangat aktif selama masa Soviet, dan bahkan mempelopori invasi di Afghanistan pada 1979, menurut BBC. Unit komando dibentuk pada tahun 1949.
Kata Spetsnaz diterjemahkan sebagai "penunjukan khusus" dan diterapkan pada unit militer elite di Rusia.
Pasukan Khusus Wanita
Nah, di dalam Spetsnaz tak hanya dihuni pasukan laki-laki namun ada juga unit pasukan khusus wanita.