Perundingan Rusia dan Ukraina Buntu, Perumahan Warga Kharkiv Diserang, 11 Orang Tewas

Perundingan Rusia dan Ukraina Buntu, Perumahan Warga Kharkiv Diserang, 11 Orang Tewas

Montase berbagai sumber
Vladimir Putin dan serangan Tomahawk dari Kapal Perang Amerika. 

TRIBUN-BALI.COM - Delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan pasca invasi penuh yang diperintahkan Vladimir Putin.

Pertemuan pihak Rusia dan Ukraina itu berlangsung hampir lima jam di Belarus pada Senin (28/2/2022).

Pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan apapun, pertemuan kedua pun telah disepakati.

Penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa pembicaraan difokuskan pada kemungkinan gencatan senjata.

Baca juga: Tentara Rusia Bikin Pengakuan Setelah Ditangkap Ukraina, Vladimir Putin Tak Tahu Kelakuan Komandan?

"Pertemuan berikutnya akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang di perbatasan Polandia-Belarusia, ada kesepakatan untuk itu," kata Medinsky, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin.

Setelah pembicaraan awal antara Rusia dan Ukraina berakhir tanpa hasil, kedua delegasi kembali dari lokasi perundingan di Belarus ke ibu kota mereka untuk berkonsultasi.

Menurut seorang anggota delegasi Ukraina, Mihailo Podolyak, Kyiv sedang mengupayakan gencatan senjata di Ukraina dan mengakhiri permusuhan.

“Para pihak mengidentifikasi sejumlah topik prioritas di mana solusi tertentu digariskan,” katanya setelah diskusi berakhir, Senin, dilansir The New York Times.

Baca juga: Pesawat Mimpi Ukraina Dihancurkan Rusia, Menlu: Mereka Tak Bisa Hancurkan Mimpi Kita

“Untuk mendapatkan beberapa peluang implementasi dan solusi logistik, para pihak kembali ke ibu kota mereka untuk berkonsultasi," sambungnya.

Mantan menteri kebudayaan yang memimpin delegasi Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan, pertemuan berikutnya akan berlangsung sekali lagi di sepanjang perbatasan Ukraina-Belarus dalam beberapa hari mendatang.

Pertemuan Delegasi Rusia dan Ukraina

Sebelumnya, Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarusia.

Pembicaraan itu yang pertama sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pekan lalu.

Dilaporkan Al Jazeera, pertemuan diadakan tanpa prasyarat dan merupakan hasil dari panggilan telepon antara Presiden Volodymyr Zelenskyy dan mitranya dari Belarusia.

Menteri luar negeri Ukraina dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (27/2/2022), mengatakan negaranya tidak akan melepaskan satu inci pun dari wilayah setelah menyetujui pembicaraan dengan Moskow.

Presiden Zelenskyy sempat menolak Belarus sebagai lokasi untuk pembicaraan potensial.

Zelenskyy pun mendaftarkan kota-kota Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku sebagai tempat alternatif yang memungkinkan.

Sementara itu, Artileri Rusia membombardir distrik perumahan Kharkiv pada Senin, yang menewaskan sedikitnya 11 orang.

Kepala administrasi regional, Oleg Synegubov mengatakan, artileri Rusia telah menggempur distrik perumahan meskipun tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis di sana.

“Ini terjadi pada siang hari, ketika orang-orang keluar ke apotek, untuk membeli bahan makanan, atau untuk air minum. Itu kejahatan,” jelas dia.

Pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, menurut Kantor Berita Interfax.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Usai Negosiasi di Belarusia Gagal, Rusia dan Ukraina Sepakat Gelar Pertemuan Kedua

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved