Berita Bali
WNA Ukraina di Bali Sudah Tidak Dapat Menarik Uang di ATM Karena Perang
Ia juga memberikan perumpaan sama seperti jika peperangan tersebut terjadi di Indonesia, dan dengan posisi kita tidak ada di Indonesia
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - I Nyoman Astama SE, MM, CHA selaku Honorary Consul of Ukraine menerima aksi damai atau penyampaian aspirasi di Kantor Konsulat Ukraina, Jalan Gurita, Denpasar yang dilakukan oleh kumpulan WNA Ukraina yang tinggal di Bali pada, Selasa 1 Maret 2022.
"Ya karena memang kalau kita lihat bagaimana mereka menunjukkan solidaritas kepada negaranya, saudara-saudaranya, bahwa mereka tidak ingin perang, mereka cinta damai," jelasnya.
Ia juga memberikan perumpaan sama seperti jika peperangan tersebut terjadi di Indonesia, dan dengan posisi kita tidak ada di Indonesia.
Tentunya hanya dapat memberikan dukungan moral saja.
Baca juga: Jokowi Tanggapi Kondisi Global Dampak Perang Rusia-Ukraina, Khawatir Kelangkaan Energi dan Pangan
Ia pun melihat aksi ini merupakan dukungan moral untuk saudara mereka yang berada di Ukraina karena perang terjadi.
"Kita mengharapkan pesan ini sampai kepada para pemimpin mereka sehingga kita diharapkan terjadilah perundingan yang menemukan titik temu dan bisa mencapai kesepakatan perdamaian, itu harapan kita," tambahnya.
Astama juga mengatakan, intinya WNA Ukraina yang melakukan aksi damai ini menyampaikan kepada dunia luar khususnya yang melakukan perang saat ini yakni Negara Rusia dan Ukraina agar mereka menghentikan perang dan perdamaian segera tercapai
"Dampak perang itu sangat keras dan banyak sekali, kemanusiaan, infrastruktur, psikologi, tidak kalah penting perekonomian.
Yang kita lihat sekarang kan sudah ada saling melarang terbang (pesawat), jadi ini menjadi hal yang sangat besar dampaknya akibat perang," lanjutnya.
Astama mengatakan hingga saat ini WNA Ukraina belum menyampaikan secara langung bantuan dari konsulat.
Hanya saja pihaknya mengantisipasi bahwa dari konsulat akan ada dampak yang berpengaruh pada mereka karena bank-bank di sana diserang oleh cyber.
Sehingga dari Bali, WNA Ukraina tidak bisa menarik uang di ATM.
"Mungkin masih bisa bertahan, mudah mudahan cepat berakhir sehingga bisa normal, kalau berkepanjangan baru kita lihat.
Sementara tidak bisa narik uang, begitu perang serangan cyber mereka sudah ada yang tidak bisa narik, kita berharap ini tidak berlangsung lama,"
Baca juga: Sekaa Teruna di Badung yang Akan Arak Ogoh-Ogoh Jalani Swab PCR Hari Ini
Dan untuk bantuan psikolog bagi WNA Ukraina di Bali belum ada.
Astama juga menilai WNA Rusia Dan Ukraina sebenarnya merupakan pribadi yang sangat cinta damai, friendly, memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi dengan WN Asia.
Sementara, berdasarkan data Kanwil Kumham Bali jumlah WNA Ukraina lebih dari 3.200 di seluruh Bali.
Rata-rata mereka berprofesi sebagai digital marketing.
Selanjutnya ia kan membuatkan surat untuk perwakilan WNA Ukraina di Bali, bahwa untuk saat ini sesuai aturan Pemerintah Indonesia, berkumpul tidak direkomendasikan, dan di situasi pandemi tidak boleh mengadakan aksi damai demonstrasi atau sosial gathering.
"Mereka tidak melakukan gathering , kita saja orang indonesia saja tidak boleh, kita harapkan mereka memahami bahwa aturan disini harus diikuti kalau tidak, ada konsekunsinya," paparnya.
Sementara itu untuk izin tinggal WNA Ukraina di Bali yang akan habis dan belum bisa kembali ke Negaranya karena perang, Astama mengatakan pihak kedutaan masih melakukan negosiasi ke Pemerintah Indonesia. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali