Konflik Rusia Vs Ukraina
Hari Keenam Invasi Rusia, Ukraina Minta Dukungan dari Indonesia
Ukraina meminta Indonesia bersuara lantang mendukung negara itu atas serangan militer Rusia yang telah berlangsung sejak Kamis
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ke 6 Invasi Rusia, Ukraina Minta Dukungan dari Indonesia
Ukraina meminta Indonesia bersuara lantang mendukung negara itu atas serangan militer Rusia yang telah berlangsung sejak Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Orang Kaya di Rusia Telah Kehilangan Ribuan Triliun Akibat Putin Invasi Ukraina
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam surat resmi yang diterima pada Selasa (1/3/2022) mengungkap kengerian perang.
Memasuki hari keenam invasi Rusia, perang digambarkan penuh tumpahan darah juga kekejian.
“Serangan roket besar-besaran di daerah pemukiman kota, pemboman fasilitas infrastruktur, pembunuhan penduduk sipil Ukraina, serangan teroris di rumah sakit, panti asuhan, sekolah dan taman kanak-kanak,” ujar Vasyl Hamianin.
Dia menambahkan bahwa dalam perjuangan demi perdamaian dan kebahagiaan, Ukraina harus membayar harga mahal setiap harinya dengan nyawa putra dan putri, saudara dan saudari, serta anak dan cucunya.
Dari antara warga sipil, ada ratusan orang binasa dan terluka, ribuan anak yatim, dan ratusan ribu pengungsi.
“Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami.”
Baca juga: Orang Kaya di Rusia Telah Kehilangan Ribuan Triliun Akibat Putin Invasi Ukraina
Meski begitu, Ukraina bertekad tidak bertekuk lutut terhadap ancaman kematian, sama seperti Indonesia tidak menyerah 70 tahun yang lalu.
“Kami akan berdiri tegak dan meraih kemenangan. Namun dengan dukungan Anda, maka kemenangan dapat kami raih dengan lebih mudah, lebih pasti dan lebih cepat,” ungkapannya.
Bangsa Indonesia menurutnya adalah bangsa yang kuat dan gagah, pejuang kebenaran dan kebebasan.
Indonesia juga dilihat sebagai tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara Anda yang bebas dan demokratis.
Bangsa pewaris kerajaan-kerajaan besar Majapahit, Pajajaran, Sriwijaya, yang berhasil melumpuhkan para penjajah Mongol yang kala itu tak terkalahkan.
Ukraina melihat Indonesia sebagai penerus memori tentang perjuangan melawan para penjajah demi kemerdekaan dan kebebasan bangsa di abad 19-20.
Bangsa bijak yang mampu menepis rayuan tipuan komunis dan tak tunduk padanya.
“Anda unik dalam keragaman Anda, Anda bebas pula perkasa. Anda adalah pilar perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Suara Anda yang penuh keyakinan serta keteguhan terdengar jelas di Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan pelosok dunia nan jauh.”
“Saya percaya bahwa hari ini Anda tidak dapat mengelak dari tragedi sejarah modern yang mengerikan ini yaitu serangan diktator Rusia, Putin, yang membawa malapetaka bagi negara Ukraina yang sejahtera.”
Baca juga: BISA CEGAH OMICRON, Ini Manfaat Luar Biasa Teh Daun Kelor
“Anda tidak dapat diam diri menyaksikan Federasi Rusia, sang penerus rezim komunis, melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan hari lepas hari di kota-kota dan desa-desa Ukraina.”
Menuru dia jika Ukraina gugur maka sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai dan prinsip pembangunan, yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pasca tragedi Perang Dunia II, yang saat ini sedang coba direbut oleh Rusia dan Putin dari genggaman kami dan Anda, juga pasti akan runtuh.
“Para pahlawan kini melihat kita sama seperti dahulu kala – di tahun 1940-an.”
“Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami!"
Sikap Pemerintah Indonesia Terkait Konflik Rusia dan Ukraina
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menyampaikan lima pernyataan sikapnya terkait perang antara Rusia dan Ukraina.
Pertama, penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional.
“Termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan,” pernyataan sikap Indonesia, dikutip Tribunnews.com dari Kemlu.go.id.
"Poin kedua, ialah oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima.”
“Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia.”
Ketiga, Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.
Keempat, Indonesia mendesak PBB untuk segera mengambil langkah tegas.
“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi,” bunyi poin keempat.
Kelima, Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI.
Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah.
Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ukraina Berharap Dukungan Indonesia