Berita Nasional
Penyebab Harga Daging Sapi Rp 140.000 Per Kg Sebulan Jelang Ramadan 2022, Asnawi: Mau Tidak Mau
"Masalahnya, di Australia, daging sapi sudah mengalami kenaikan harga. Cuma persoalannya, Indonesia ini menjadi pasar dunia yang dikuasai"
TRIBUN-BALI.COM - Sebulan menjelang bulan puasa, harga daging sapi mulai merangkak naik.
Jika sebelumnya masih di kisaran Rp 120.000 per kilogram, belakangan harga daging sapi sudah menembus Rp 140.000 per kilogram.
Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi mengatakan, kenaikan harga daging sapi ini terjadi karena harga daging sapi di Australia yang tinggi, serta kurangnya pasokan dari negara tersebut.
"Masalahnya, di Australia, daging sapi sudah mengalami kenaikan harga. Cuma persoalannya, Indonesia ini menjadi pasar dunia yang dikuasai hanya satu negara eksportir sapi, yakni Australia. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, apa kata mereka (Australia), pihak importir ikut aja," ujar Asnawi.
Asnawi menjelaskan, kebutuhan sapi siap potong untuk tiga provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, 93 persennya berasal dari Australia.
Baca juga: Harga Komoditi Pangan Mulai Naik Jelang Bulan Puasa Ramadan 2022, Kedelai Hingga Daging Sapi
Baca juga: Stok Daging Sapi Mulai Langka, Di Supermarket Denpasar Hanya Tersisa Beef Slice
Baca juga: Harga Daging Sapi di Supermarket Kawasan Denpasar Capai Rp 130 Ribu per Kg
Sementara sisanya berasal dari sapi lokal.
Asnawi juga mengatakan, daging sapi di dalam negeri sudah mengalami kenaikan harga sejak Desember 2021.
Adapun kenaikannya sekitar 7 persen-20 persen.
Hal tersebut juga diamini oleh Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Djoni Liano.
Djoni mengatakan, penyebab mahalnya harga daging sapi lantaran semua komoditas pangan di dunia tak terkecuali di Australia sedang mengalami lonjakan harga.
Selain itu kata dia, permintaan daging sapi di Australia juga naik karena tingkat konsumsi daging sapi di negara tersebut sedang tinggi.
Hal ini yang menyebabkan pemerintah Australia lebih mengutamakan kebutuhan warganya ketimbang mengimpor sapi ke Indonesia.
Baca juga: Tak Semahal Babi, Harga Daging Sapi di Bali Relatif Stabil
Baca juga: Tidak Disarankan Menggunakan Air, Tips Sehat Membersihkan Daging Sapi Sebelum Diolah
"Jadikan karena pandemi orang di sana lebih mengutamakan protein dari daging jadi kebijakan mereka, Pengiriman ke Indonesia yang dikurangi daripada kebutuhan untuk masyarakatnya sendiri yang dikurangi," jelas Djoni
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ternyata Ini Penyebab Harga Daging Sapi Rp 140.000 Per Kg, Pedagang Tak Sanggup Tanggung Rugi, https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/03/02/ternyata-ini-penyebab-harga-daging-sapi-rp-140000-per-kg-pedagang-tak-sanggup-tanggung-rugi