Berita Karangasem
KISAH Kongking Olah Buah Salak Menjadi Kopi hingga Cuka di Desa Sibetan Karangasem
Pria yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata ini mulai dikenal publik lantaran kemampuannya mengolah buah salak menjadi minuman. Satu
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Setelah itu ditemukan teh salak dari kulit salak tahun 2012.
Awalnya tidak bagus karena banyak kandungan jamur.
Akhirnya, kulit salak di jemur dan direbus untuk menghilangkan kandungan jamur berbahaya. Sampai sekarang teh salak ini bisa dikonsumsinya, dan banyak pembelinya.
Beberapa bulan kemudian ditemukannya cuka salak yang terbuat dari air perasaan bekas olahan salak. Sedangkan isinya diolah menjadi kurma dan pia salak.
"Bentuk seperti kurma. Tetapi bahan dari salak. Ini sebenarnya saya mem-branding. Ini semuanya sudah dikemas dengan bagus,"tambah Kongking
Penemuan Nyoman Mastra sudah mendapatkan hak cipta, dan telah diakui.
Penghargaan telah diterimanya. Diantaranya pnghargaan di bidang sains, peningkatan usaha di bidang kemasyarakatan, dan lainnya. Untuk penjualan masih bertahap. Pemasarannya masih terus digenjotnya.
Untuk proses pembuatan, dibutuhkan waktu sekitar empat hari. Tahapannya dari perendaman, penyahcahan, penjemuran, sangrai, dan selip.
Setelah itu, kopi salak tinggal dikemas dan didistribusikan.
”Saya tidak menyangka akan menemukan terobosan ini. Mungkin sudah ditakdirkan,”tambahnya.(*)
Artikel lainnya di berita Karangasem