Berita Karangasem

KISAH Kongking Olah Buah Salak Menjadi Kopi hingga Cuka di Desa Sibetan Karangasem

Pria yang sebelumnya  bekerja di sektor pariwisata ini mulai dikenal publik lantaran kemampuannya mengolah buah salak menjadi minuman. Satu

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Nyoman Mastra memperlihatkan kopi salak yang sudah dikemas di warungnya di Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Babandem, Minggu (6/3/2022). 

Setelah itu ditemukan teh salak dari kulit salak  tahun 2012.

Awalnya tidak  bagus karena banyak kandungan jamur.

Akhirnya, kulit salak di jemur dan  direbus untuk menghilangkan kandungan jamur berbahaya. Sampai sekarang teh salak ini bisa dikonsumsinya, dan banyak  pembelinya.

Beberapa bulan kemudian ditemukannya cuka salak yang terbuat dari air  perasaan bekas  olahan salak. Sedangkan isinya diolah menjadi kurma dan pia salak.

"Bentuk seperti kurma. Tetapi bahan dari salak. Ini sebenarnya saya mem-branding. Ini semuanya sudah dikemas dengan bagus,"tambah Kongking

Penemuan Nyoman Mastra sudah mendapatkan hak cipta, dan telah diakui.

Penghargaan telah diterimanya. Diantaranya pnghargaan di bidang sains, peningkatan usaha di bidang kemasyarakatan, dan lainnya. Untuk penjualan masih bertahap. Pemasarannya  masih terus digenjotnya.

Untuk proses pembuatan, dibutuhkan waktu sekitar empat hari. Tahapannya dari perendaman, penyahcahan, penjemuran, sangrai, dan selip.

Setelah itu, kopi salak tinggal dikemas dan didistribusikan.

”Saya tidak menyangka akan menemukan terobosan ini. Mungkin sudah ditakdirkan,”tambahnya.(*)

Artikel lainnya di berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved