Human Interest
Kisah Jero Mangku Putu Artana yang Hidup dari Sampah, Anak Jadi Pilot dan Bidan
Sejak tahun 1999, Jero Mangku Putu Artana hidup berurusan dengan sampah. Ia menjadi penjaga di beberapa depo sampah atau TPSS di Kota Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Putu Supartika
Jero Mangku Putu Artana saat menjaga TPSS eks Pasar Loak Jalan Gunung Agung Denpasar, Bali, Senin 7 Maret 2022.
Dirinya memiliki empat orang anak, di mana dua anaknya masih duduk di bangku SMP dan ikut memilah sampah di TPSS.
Sementara anak pertamanya sudah menjadi bidan.
Dan yang mengejutkan anak keduanya sudah bekerja menjadi pilot di Makasar.
“Selain dari menjual sampah, saya juga dibantu Pak Rai Mantra (mantan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra) untuk bisa menyekolahkan anak. Astungkara mereka bisa menjadi orang,” katanya.
Lelaki yang tinggal di kawasan Jalan Hayam Wuruk Denpasar ini pun mengaku tak merasa gengsi ataupun malu berurusan dengan sampah.
Begitu juga dengan anaknya yang tak memandang bahwa memilah sampah tersebut adalah pekerjaan kotor. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar