Human Interest Story
Kisah PMI Asal Bali Pulang dari Ukraina, Handayani Bersyukur, Dewi Masih Trauma
Bersyukur. Itu ungkapan yang disampaikan para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bisa pulang dari Ukraina ke Pulau Dewata
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bersyukur. Itu ungkapan yang disampaikan para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bisa pulang dari Ukraina ke Pulau Dewata.
Berikut beberapa kisahnya secara bersambung.
Nyoman Dewi Puspa, satu dari 26 PMI asal Bali yang dievakuasi dari Ukraina tiba di Bali, Senin 7 Maret 2022 malam setelah beberapa hari dikarantina di Jakarta.
Dewi mengaku masih merasa trauma atas imbas perang konflik di tanah rantaunya antara Ukraina dengan Rusia.
Baca juga: Dipulangkan dari Ukraina, Era Rustini PMI Asal Badung Mengaku Masih Trauma
Di Ukraina, Dewi menjalani profesi sebagai terapis.
Dewi pulang ke Bali seusai memperoleh surat clearance dari Satgas Covid-19 setempat sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Ia terbang ke Bali bersama 25 PMI lainnya yang memperoleh surat clearance, menggunakan pesawat AirAsia QZ7518, berangkat pukul 16.35 WIB dan mendarat di Bali sekitar pukul 19.35 Wita.
Saat ini Dewi yang berasal dari Banjar Jawa, Buleleng itu masih berada di Kota Denpasar.
Meskipun menuturkan kabarnya baik, namun secara psikis Dewi masih trauma atas apa yang menimpanya dampak konflik di Ukraina.
"Kabar baik, tapi saya masih trauma, sekarang sudah di Denpasar," tutur Dewi yang masih enggan bicara banyak mengingat pengalamannya di Ukraina, saat dikonfirmasi Tribun Bali, Selasa 8 Maret 2022.
PMI Ukraina asal Bali lainnya, Komang Dewi Handayani warga Ubung, Denpasar, mengaku bersyukur bisa pulang ke kampung halamannya di Bali dengan selamat setelah dijejali pengalaman buruk imbas konflik Ukraina-Rusia.
Perempuan berusia 23 tahun ini menempa pengalamannya bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran sejak 9 bulan yang lalu, saat itu kondisinya masih baik-baik saja.
Sama seperti Dewi, Komang Handayani juga berprofesi sebagai terapis di negeri yang tengah bergejolak itu.
Seiring waktu berjalan, menginjak bulan ke sembilan ia di Ukraina dihadapkan kondisi yang sama sekali tak terperikan.
Ia diberikan pengalaman penuh kecemasan dan berharap fasilitas dari Republik Indonesia untuk pulang.