PMI Asal Bali Pulang dari Ukraina

Dipulangkan dari Ukraina, Era Rustini PMI Asal Badung Mengaku Masih Trauma

Perempuan asal Banjar Puseh, Desa Angantaka, Abiansemal Badung itu pun merasa takut ketika dirinya mendengar suara ledakan

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Ni Wayan Era Rustini saat ditemui di rumahnya di Banjar Puseh, Desa Angantaka, Abiansemal Badung pada Selasa 8 Maret 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ni Wayan Era Rustini (26) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengaku sedikit trauma bekerja di Ukraina.

Perempuan asal Banjar Puseh, Desa Angantaka, Abiansemal Badung itu pun merasa takut ketika dirinya mendengar suara ledakan.

Kendati demikian, perempuan kelahiran 22 November 1995 itu mengaku bersyukur lantaran bisa pulang kembali ke Bali pada Senin 7 Maret 2022 malam.

Namun untuk pulang ke Indonesia, pihaknya pun dikawal ketat dengan menggunakan jalur darat.

Baca juga: Kisah PMI Asal Bali Desak Yuni, Putuskan Kerja di Ukraina Karena Himpitan Ekonomi Akibat Pandemi

Selama berada di negeri yang sedang diinvasi oleh Rusia tersebut, Era tinggal di Odesa. Bahkan beberapa kali mendengar suara ledakan.

Selain itu, isu adanya Bom juga kerap didengar saat dirinya berada di luar apartemen.

Kini alumni SMA N 1 Abiansemal itu pun bersyukur bisa pulang dan bertemu keluarga dengan selamat.

Hanya saja, banyak barangnya yang harus ditinggalkan. Bahkan kurang lebih ada satu koper besar barangnya tidak dibawa pulang, lantaran tidak diizinkan membawa barang banyak.

Ditemui di rumahnya  pada Selasa 8 Maret 2022, Era pun menceritakan dirinya bekerja di Ukraina.

Keberangkatannya ke Ukraina berawal dari mengajukan lamaran di salah satu Agent di Bali. 

Setelah diterima dirinya langsung berangkat dan bekerja di Ukraina sebagai spa terapis di Bali Spa Ukraina.

"Saya berangkat bulan Januari 2021 lalu. Meski pandemi, karena disana ada pekerjaan, saya kesana. Mengingat di Bali juga nganggur," ujar Era.

Dirinya pun menikmati bekerja di Ukraina, hanya saja saat terjadi perang, situasi  pun disebut semakin mencekam lantaran beberapa kali mendengar suara ledakan.

Bahkan isu adanya bom tersebut, kerap terdengar di tempat dia tinggal, sehingga beberapa orang lari tidak jelas.

Baca juga: Tujuh PMI Asal Buleleng Telah Pulang dari Ukraina, Tiga Lainnya Masih Menjalani Karantina di Jakarta

"Memang lokasi saya tinggal jauh dari kota, kalau naik bus sekitar 7 jam baru nyampai. Namun beberapa kali memang terdengar suara ledakan itu," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved