SOSOK Syahril Nurdiansyah, Korban Pembantaian KKB Papua, Maksa Merantau demi Bahagiakan Keluarga

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Satu di antara 8 pekerja PT Palaparing Timur Telematika (PTT) yang tewas dibantai KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua saat memperbaiki tower adalah Syahril Nurdiansyah (22).

Setelah berhasil dievakuasi, semua jenazah, termasuk Syahril Nurdiansyah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. 

Jenazah Syahril Nurdiansyah dipulangkan ke Gang Gatep, RT 10/ RW 06, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca juga: SOSOK AKBP Gusti Gde Era Adhinata yang Melepas Korban KKB Papua, Pernah Ungkap Penyelundupan Senjata

Inilah sosok Syahril Nurdiansyah yang menjadi korban pembantaian KKB Papua di Distrik Beoga Kabupaten Puncak. 

Direktur Operasi PT Palapa Timur Telematika (PTT)  Eddy Siahaan mengatakan, jaringan telekomunikasi di Beoga, Kabupaten Puncak Papua merupakan proyek negara.

"Artinya, ini proyek negara bukan swasta dan sudah dibangun sejak 2017," kata Eddy, Senin (7/3/2022).

Baca juga: SOSOK Billy Garibaldi, Pekerja asal Bandung Tewas Dibantai KKB Papua, Tinggalkan 3 Anak Masih Kecil

Ia mengatakan, kejadian ini tidak disangka. Hingga pada saat diserang, ia mengaku pihaknya tidak tahu.

"Kita hanya bisa berserah kepada Tuhan kalau untuk keselamatan. Namun, tentu kita bekerja dijaga oleh keamanan di dalam negara kita," ujarnya.

Ketika ditanya terkait pengamanan terhadap karyawan saat bekerja, ia mengatakan, pihaknya tidak punya kapasitas untuk berbicara lantaran dari awal pekerjaan itu ada pengawasan.

Namun, pada faktanya bahwa saat kejadian tidak ada aparat kemanan yang berjaga di sana.

"Jadi kalau untuk seperti itu boleh diserahkan nanti kepada penegakan hukum," katanya.  

Siapa sebenarnya Syahril Nurdiansyah? 

Baca juga: Rosalina Histeris Lihat Jenazah Suaminya, Pahlawan Telekomunikasi Itu Berpulang Dibantai KKB Papua

Berikut ulasannya: 

1. Bapak satu anak

Saat meninggal usia Syahril masih 22 tahun.