Sponsored Content
Jadi Pembicara pada Pelatihan Kepemimpinan Pemkot Salatiga, Wali Kota Jaya Negara Berbagi Pengalaman
Wali Kota Denpasar didapuk menjadi pembicara pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan JPT Pratama dan Camat Pemkot Salatiga
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, didapuk menjadi pembicara pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama dan Camat Pemkot Salatiga di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu 9 Maret 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Jaya Negara turut berbagi pengalaman dalam memimpin birokrasi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Salatiga Yulianto SE, MM. Wakil Wali Kota Salatiga Muh.
Harris, Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti serta Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkot Salatiga.
Tampak hadir pula Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.
Baca juga: Pemkot Denpasar Berkelanjutan Optimalisasi Penanganan Sampah di TPS
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam paparanya memberikan apresiasi atas dipilihnya Kota Denpasar sebagai lokasi studi banding kegiatan.
Pelaksanaan sharing session ini menjadi kehormatan bagi Pemkot Denpasar sebagai ajang saling berbagi pengalaman dan informasi, sehingga momentum ini bisa menjadi embrio terbangunnya konektifitas antara Denpasar dan Salatiga.
“Kita tentu sangat sepakat bahwa terwujudnya good governance menjadi harapan besar dalam mengelola birokrasi dengan berbagai dinamika tuntutan layanan masyarakat,” jelasnya.
Perkembangan global di era revolusi industri dengan derasnya arus transformasi teknologi saat ini memaksa mesin birokrasi untuk adaptif, juga menjadi tantangan cukup menarik dalam mengakselerasi tata kelola kepemerintahan.
Terlebih lagi kita dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19, seperti sampai saat ini yang berdampak luas ke seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat
“Kondisi ini saya kira mengharuskan birokrasi untuk terus meng-upgrade kualitas kompetensinya, sehingga selalu siap menjawab tuntutan layanan masyarakat, adaptasi dapat dilakukan dengan memberikan pengembangan kompetensi, sehingga terbangun inovasi baru dalam menterjemahkan tuntutan layanan masyarakat,” ujar Jaya Negara
Dikatakannya, Bali khususnya Denpasar menjadi daerah yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi.
Hal ini lantaran ekonomi bertumpu pada sektor utama di bidang pariwisata.
Namun demikian, di masa pandemi saat ini, adaptif dan kolaboratif menjadi semangat untuk memotivasi kinerja jajaran birokrasi.
“Di Kota Denpasar seluruh aparatur didorong untuk “Meretas Batas” dalam bekerja di situsi saat ini. Tidak ada batasan ruang dan waktu untuk berkinerja mengakselerasi tuntutan layanan masyarakat. Dengan kerja kolaboratif saya dorong Perangkat Daerah untuk menggali potensi-potensi ekonomi non pariwisata,” jelasnya.
“Kami berharap, kegiatan ini secara teknis dapat berkelanjutan untuk mendukung pertukaran inovasi dan strategi dalam memimpin kota di masa pandemi saat ini, tentu muaranya adalah kemajuan daerah wujudkan kesejahteraan rakyat,” kata Jaya Negara.