Berita Denpasar
Aniaya Ayah Hingga Tewas di Buleleng, Iskak Dendam Karena Sang Ayah Tidak Mampu Menyekolahkan
"dia dendam dengan bapak, karena waktu kecil tidak disekolahkan. Bapak saya tidak mampu menyekolahkan karena keterbatasan ekonomi,"
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kesedihan mendalam dirasakan oleh Ida Hayati.
Ia tidak menyangka jika adiknya nekat menganiaya ayahnya sendiri, hingga tewas.
Ida pun hanya berharap agar jenazah sang ayah dapat segera bisa dipulangkan dari RSUD Buleleng, untuk dimakamkan.
Ditemui di rumah duka Jl. Pulau Nias, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Jumat 11 Maret 2022 Hayati menuturkan, pada Kamis sore kemarin, adik keduanya yang juga sebagai pelaku bernama Iskak Jaelani (53) sempat meminta agar kandang kucing yang dibuat oleh ayahnya Muhammad Selamat (82) segera dipindahkan, karena bau.
Namun sang ayah menolak untuk memindahkan kandang tersebut, dengan alasan kadang baru saja selesai dibuat pada Rabu kemarin.
Pelaku pun akhirnya naik pitam. Ia mendobrak pintu rumah korban, dan langsung memukuli ayahnya yang kala itu sedang tertidur di kursi.
Baca juga: Diduga Gara-gara Kandang Kucing, Iskak Aniaya Ayahnya hingga Tewas di Buleleng
Baca juga: Diduga Karena Dendam, Adit Aniaya Gunawan di Gianyar, Kapolsek: Pelaku Sudah Kita Amankan
Baca juga: KRONOLOGI MADE SUARDANA Aniaya Ayah Kandung Hingga Tewas, Sempat Minta Uang Beli Rokok ke Sang Ibu
Pelaku memukul korban dengan menggunakan sebuah batang kayu.
Kejadian ini pun disaksikan oleh anak bungsu korban berinisial N (9). Mendapati sang ayah dianiaya oleh kakaknya sendiri, N pun langsung lari ke rumah kakaknya, Ida Hayati untuk meminta pertolongan.
"Ada sepupu saya yang lihat kalau Iskak sudah bawa pentongan kayu kira-kira panjangnya semeter berisi darah. Habis mukulin bapak, Iskak langsung lari entah kemana. Saya lihat bapak sudah bersimbah darah," ucapnya.
Hayati pun tidak menampik pelaku memang memiliki dendam dengan sang ayah.
Sebab sang ayah tidak menyekolahkannya saat masih kecil, karena keterbatasan ekonomi.
"Bapak sebenarnya sayang sekali dengan dia (pelaku,red). Tapi dia dendam dengan bapak, karena waktu kecil tidak disekolahkan. Bapak saya tidak mampu menyekolahkan karena keterbatasan ekonomi," katanya sembari meneteskan air mata.
Pelaku pun ungkap Hayati juga pernah menganiaya korban, beberapa tahun yang lalu.
Kala itu korban mengalami luka pada pelipisnya akibat didorong oleh pelaku.
Akibat penganiayaan itu, pelaku pun sempat harus berurusan dengan polisi.