Berita Bangli
Tingkatkan Kapasitas Perbekel dalam Pengelolaan APBDes, Dinas PMD Bangli Gelar Pelatihan
Untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan anggaran desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bangli menggelar pelatihan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan anggaran desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bangli menggelar pelatihan bagi para perbekel.
Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari.
Kepala Dinas PMD Bangli, Dewa Agung Putu Purnama, Jumat 11 Maret 2022, mengungkapkan tujuan utama pelatihan perbekel yakni untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka perbekel memimpin masyarakat, pengendalian administrasi, hingga pengelolaan APBDes.
Dalam hal ini, pihaknya menghadirkan sejumlah narasumber.
Baca juga: Jadi Pembicara pada Pelatihan Kepemimpinan Pemkot Salatiga, Wali Kota Jaya Negara Berbagi Pengalaman
Diantaranya BPKP Bali, Kepala Kejaksaan, Inspektur Bangli, dan Dinas PMD Bangli.
"Para perbekel diberikan materi tentang bagaimana pengelolaan APBDes, sehingga nyambung dengan program kerja pemerintah Bangli. Selain juga diberi pemahaman tentang hingga apa saja yang menjadi pengawasan dari pihak Inspektorat, Kejaksaan, maupun BPKP," jelasnya.
Selain itu, dalam pelatihan yang digelar dua hari ini, 68 perbekel yang hadir juga diberi materi tentang pengelolaan BUMDesa, mengingat BUMDesa merupakan kekuatan ekonomi desa.
Sehingga seluruh potensi-potensi desa bisa terakomodir.
"Contohnya air terjur di Tukad Cepung, itu sudah diakomodir BUMDesa. Selain itu juga pertokoan, ATK, dan sebagainya," ujarnya.
Bersamaan dengan pelatihan ini, pihaknya juga mensosialisasikan terkait dengan persiapan posyandu yang akan kembali digelar.
Mengingat situasi pandemi Covid-19 di Bangli telah mengalami penurunan.
"Pelatihan ini dilaksanakan di Gedung Diklat RSJ Bali," imbuhnya.
Pihaknya berharap pelatihan ini mampu meningkatkan kapasitas perbekel dalam hal memahami program pemerintah.
Sehingga ada sinergitas antara perbekel, desa adat, hingga tokoh masyarakat terhadap program pemerintah. (*)
Kumpulan Artikel Bangli