Liga Italia
Dituding Jadi Biang Kerok Tersingkirnya Inter di UCL, Nerazzurri Segara Putuskan Masa Depan Sanchez
Kiprah striker Alexis Sanchez usai melakukan blunder di laga Inter Milan kontra Liverpool di Liga Champions terus memantik sorotan.
TRIBUN-BALI.COM – Kiprah striker Alexis Sanchez usai melakukan blunder di laga Inter Milan kontra Liverpool di Liga Champions terus memantik sorotan.
Kabar terkini soal Alexis Sanchez di I Nerazzurri pun kian meragukan apakah akan terus dipertahankan atau justru dilepas pada bursa transfer musim panas 2022 nanti.
Ujung tombak asal Chili itu menjadi buah bibir atas tersingkirnya Inter Milan kendati menang 1-0 di markas Liverpool pada pertengahan pekan ini.
Alexis Sanchez mendapat kartu merah di tengah usaha keras Inter Milan untuk mencetak gol tambahan demi mengejar membalikkan ketertinggalan agregat gol 2-0 di leg pertama.
Dilaporkan Calciomercato.com via Footbal Italia, Inter Milan rupanya siap untuk segera mengambil keputusan soal masa depan Alexis Sanchez dalam waktu tak lama lagi.
Alexis Sanchez diikat kontrak oleh Inter Milan hingga 2023 mendatang.

Artinya, tim akan mengambil langkah untuk memutuskan apakah akan memperbarui kesepakatannya atau mencoba menjualnya dengan biaya rendah di musim panas.
Mantan pemain Arsenal dan Manchester United itu mendapatkan gaji sekitar €7 juta bersih per musim di ibukota Lombardy, yang menjadi beban berat di neraca keuangan klub.
Sanchez telah membuat 29 penampilan bersama Inter Milan di semua kompetisi musim ini, dengan total 1.162 menit.
Dalam kurun waktu tersebut, mantan pemain Barcelona itu telah mencetak enam gol dan memberikan lima assist.
Apa kata Sanchez?
Sementara itu, Alexis Sanchez telah membagikan video dan serangkaian gambar ke Instagram setelah kartu merahnya melawan Liverpool di Liga Champions.
Video tersebut menunjukkan penyerang Chili itu mengangkat beban di gym dan kemudian ada foto-foto pencapaiannya saat mengenakan seragam Inter.
Postingan mantan pemain Arsenal dan Man Utd tersebut diberi judul dalam bahasa Spanyol dan Italia, dengan mengatakan:
"Dalam hidup, kita bisa menang dan kalah, tetapi Anda tidak boleh menyerah dengan apa yang kita cintai."