Berita Denpasar

KPU Bali Sedang Proses PAW, Dewa Rai Bakal Come Back Lagi ke DPRD Bali

KPU Bali Sedang Proses PAW, Dewa Rai Bakal Come Back Lagi ke DPRD Bali

Penulis: Ragil Armando | Editor: Harun Ar Rasyid
Istimewa
Provinsi Bali menjadi tuan rumah dalam simulasi pemungutan suara oleh KPU RI yang digelar di halaman Kantor KPU Bali, Kota Denpasar, Bali, Kamis 2 Desember 2021. 

DENPASAR, TRIBUN BALI - Teka-teki mengenai nasib Pengganti Antar Waktu (PAW) mantan Ketua Komisi I DPRD Bali, Nyoman Adnyana akhirnya mulai terkuak.

Usai nyaris sebulan belum ada kejelasan terkait siapa sosok penggant almarhum, kini kejelasan tersebut diungkapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Lidartawan menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang memproses PAW pengganti almarhum Nyoman Adnyana.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan regulasi, seharusnya PAW pengganti Nyoman Adnyana berasal dari Dapil Bali.

Namun, karena tidak adanya pengganti lantaran ada kader yang dipecat, maka calon PAW diambil dari wilayah lain.

Yakni, kabupaten yang berbatasan dengan Bangli, khususnya yang memiliki jumlah penduduk yang besar.

Seperti diketahui, calon PAW Nyoman Adnyana saat Pemilu 2019 lalu, Sang Ayu Putri Adnyanawati dipecat oleh DPD PDIP Bali pada medio 2020 lalu.

Istri Ngakan Kuta Parwata ini dipecat lantaran membelot saat Pilkada Bangli.

“Sekarang masih proses verifikasi,” jelasnya.

Sehingga, ia menyebutkan bahwa kemungkinan PAW Nyoman Adnyana akan diambil dari Dapil Buleleng yang memiliki jumlah penduduk yang besar.

Hal ini sendiri membuat nama Dewa Nyoman Rai kembali akan masuk ke gelanggang DPRD Bali sebagai PAW.

Dewa Nyoman Rai sendiri sebelumnya gagal lolos pada Pileg 2019 lalu.

Dewa Rai politisi asal Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng sebelumnya menjabat anggota DPRD Bali dapil Buleleng pada periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019

“Sesuai PKPU itu jelas yang bersentuhan langsung dengan Bangli. Kan lebih dari satu kabupaten yang berbatasan. Ada Gianyar, Badung, Klungkung, Karangasem, dan Buleleng. Maka yang dipilih paling banyak penduduknya, Buleleng,” kata Lidartawan.

Terkait kapan proses verifikasi itu selesai, Lidartawan menyebut bahwa proses tersebut maksimal akan dilakukan maksimal selama lima hari.

Nantinya, usai diverifikasi hasil tersebut akan diserahkan ke DPRD Provinsi Bali.

“Maksimal lima hari diproses di KPU. Setelah itu DPRD punya urusan,” tandasnya.

Baca juga: HASIL BALI UNITED vs AREMA FC: Gol Pinalti Dibalas Gol Bunuh Diri, Babak Pertama Masih Imbang

Baca juga: Koster Ajukan akan Buka 16 Negara untuk Wisman ke Bali, China Masih dalam Pembahasan

Baca juga: 20 Menit Melembapkan Kulit Kering Menggunakan Buah Alpukat, Simak Caranya

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved