Berita Bangli
Harga Minyak Goreng Kemasan di Bangli Naik, Pedagang Keluhkan Pasokan yang Minim
Pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.Kondisi tersebut mengakibatkan harga minyak goreng kemasan melambung tinggi.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
"Mungkin karena saya pedagang kecil, makanya saya tidak dapat pasokan dari agen. Minyak yang saya jual ini nempil dari warung tetangga. Untuk menyediakan bagi pelanggan saya," ucap dia.
Selain minyak goreng kemasan, Sariasih yang akrab disapa Bu Pande ini juga mengatakan pihaknya sudah tidak pernah mendapat pasokan minyak curah dari agen.
Kondisi ini sudah dialaminya sejak sebulan terakhir.
"Saya telfon ke agen, mereka juga mengaku tidak dapat kiriman. Bahkan saya sampai jual drum, biar tidak disangka menimbun," jelasnya.
Kiriman Lancar Saat Harga Naik
Pedagang lainnya bernama Ketut Juni mengatakan harga minyak goreng kemasan naik sejak dua hari terakhir.
Dari sebelumnya Rp. 14 ribu per liter, menjadi Rp. 25 ribu per liter.
"Sebelumnya sempat jual Rp. 16 ribu per liter. Tapi itu nempil, karena dari agen jarang dapat minyak semenjak harganya murah," kata dia.
Juni mengatakan selama harga minyak murah, pihaknya baru mendapat kiriman seminggu atau dua minggu sekali. Itupun dengan jumlah terbatas, hanya 25 krat.
Di mana satu krat berisi 12 botol kemasan satu liter.
Namun semenjak harga minyak mahal, kiriman dari agen cenderung lancar.
"Pas mahal minyaknya ada dari agen, pas murah jarang minyaknya ada. Sebelumnya kalau saya order bisa 300 krat," ujarnya.
Sedangkan minyak curah, Juni mengatakan sudah dua minggu terkahir pihaknya tidak mendapat pasokan.
Dari pihak agen beralasan pasokan minyak sedang kosong.
"Biasanya dari agen lancar, tapi tumben sudah dua mingguan tidak ada pasokan. Kalau harganya untuk minyak curah harganya Rp. 14 ribu per liter," sebutnya.