Perkelahian di Bangli

TANTANG Ketut Arta Berkelahi Picu Konflik & Perkelahian Maut di Bangli Hingga Tewaskan Jero Sumadi

Bahkan kemarin Kapolres Bangli langsung turun, guna meredam situasi dan berdiskusi agar tidak terjadi konflik sosial di Desa Songan. 

KOLASE TRIBUN BALI
TKP & BB - TKP perkelahian maut yang menewaskan 2 orang di Desa Songan, Kintamani, Bangli. Saat ini polisi terus melakukan penyelidikan dan pendalam olah TKP serta mencari motif pelaku. 

TRIBUN-BALI.COM - Konflik yang terjadi antara 2 warga di Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Bangli, kini kian menemui titik terang. 

Sayangnya ada 2 korban jiwa yang diakibatkan dari perkelahian maut, yang terjadi kemarin, Minggu 12 Oktober 2025. Namun dengan sigap kepolisian langsung menangkap 3 pelaku. 

Korban meninggal dunia adalah kakak adik, dan saudara lainnya juga sedang kritis di rumah sakit. Kasus ini pun masih bergulir, dan polisi berjanji akan menangani dengan adil, transparan dan sesuai jalur hukum. 

Bahkan kemarin Kapolres Bangli langsung turun, guna meredam situasi dan berdiskusi agar tidak terjadi konflik sosial di Desa Songan. 

Baca juga: KELAHI Maut di Bangli Diduga Dipicu Urusan Jeep Wisata, Pelaku Buat Area Parkir di Lahan Korban?

Baca juga: PASCA Kasus Kelahi Maut di Desa Songan, Kapolres Bangli Turun Tangan Redam Situasi, Ini Kronologinya

KOLASE - TKP perkelahian maut di Desa Songan, Bangli dan senjata tajam berupa pedang dan samurai yang digunakan, Minggu 12 Oktober 2025.
KOLASE - TKP perkelahian maut di Desa Songan, Bangli dan senjata tajam berupa pedang dan samurai yang digunakan, Minggu 12 Oktober 2025. (Istimewa)

 

Kronologi perkelahian maut di Desa Songan 

Berdasarkan data yang diterima Tribun Bali di Mapolres Bangli, Senin 13 Oktober 2025, kejadian perkelahian maut bermula pada Minggu 12 Oktober 2025 sekitar pukul 07.46 Wita.

Berawal dari adanya chat lewat messenger (Facebook) yang dilakukan akun FB Zerro Semedhi milik Jero Sumadi yang dikirim ke akun messenger milik I Ketut Arta.

Di mana dalam isi chat tersebut, membahas permasalahan terkait penyetopan mobil Jeep, yang berujung Jero Sumadi menantang Ketut  Arta untuk berkelahi.

Kemudian pada pukul 08.00 Wita, pada saat Ketut Arta melewati warung milik Jero Sumadi, dirinya dihadang oleh Jero Sumadi, Ketut Kartawa dan I Wayan Ruslan dengan membawa sajam.

Namun Ketut Arta berhasil melarikan diri dan langsung menuju rumahnya, untuk memberitahukan kepada kakaknya yang bernama I Jero Wage, tentang isi chat messenger yang dikirimkan oleh Jero Sumadi dan memberitahukan bahwa dirinya juga sempat dihadang oleh ketiga korban. 

Selanjutnya, Ketut Arta, I Jero Wage berangkat dengan berjalan kaki menuju TKP, I Jero Wage membawa senjata tajam berupa tombak, Ketut Arta membawa 2 bilah pedang, dan pada saat perjalanan menuju TKP, Ketut Arta memberikan satu pedangnya kepada I Nyoman Berisi.

Setibanya di TKP, Ketut Arta sempat diserang oleh korban yang menyulut emosi para pelaku, dan akhirnya para pelaku menyerang para korban dengan senjata tajam yang dibawanya, yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak dua orang yaitu Ketut Kartawa dan Jero Sumadi.

Sedangkan I Wayan Ruslan alias Mangku Ruslan kritis dan saat ini dirawat di RSUD Bangli untuk mendapatkan penanganan medis.

Adapun tiga pelaku yang diamankan Satreskrim Polres Bangli, di antaranya I Ketut Arta alias Mangku Arta (29), Jero Wage (40) dan Mangku Bersi (33), ketiganya berasal dari banjar yang sama dengan ketiga korban, yakni Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani. 

PS Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Ketut Gede Ratwijaya seizin Kapolres Bangli menjelaskan, perkembangan terkait kasus, saat ini Satreskrim Polres Bangli menggelar autopsi terhadap korban meninggal dunia, dilakukan di RSUP Prof Ngoerah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved