PHDI Gelar Rangkaian Perayaan Hari Suci Nyepi 1944, Dukung Pemerintah Wujudkan Tahun Toleransi 2022
Serta sebagai bentuk dukungan pada program-program pemerintah sesuai tema 'Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Berikutnya adalah pelaksanaan simakrama Kebangsaan, bertempat di Pura Gunung Salak, yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Sabtu 26 Maret 2022.
Itu merupakan kerjasama Panitia Dharma Shanti Nasional dengan Kampus STAH DN Jakarta dan MPR RI.
Acara selanjutnya adalah bakti sosial, berupa pemberian santunan kepada anak yatim piatu di Jabodetabek, yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Minggu, 3 April 2022 bertempat di wantilan Pura Rawamangun, Jakarta Timur.
Kemudian sebagai puncak acara dalam rangkaian kegiatan perayaan Hari Suci Nyepi 1944, adalah Dharma Shanti Nasional Nyepi Tahun Saka 1944/ Tahun 2022, yang rencananya akan dilaksanakan di Aula Gedung Nusantara IV DPR RI, Kompleks Senayan, Jakarta, pada Minggu, 10 April 2022.
Acara Dharmasanti Nasional merupakan acara simakrama/silahturahmi yang dalam pelaksanaannya melibatkan masyarakat Umat Hindu, tokoh-tokoh umat beragama, pejabat negara baik Pegawai Negeri Sipil, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Dharma Santi Nasional adalah salah satu upaya umat Hindu dalam mendukung program pemerintah yaitu mewujudkan toleransi dan moderasi beragama, demi tercipta kehidupan yang rukun dan damai, sebagai landasan untuk mencapai Indonesia Tangguh,” kata Ketua Umum Panitia Perayaan Nyepi 1944, Brigjen TNI Putra Widiastawa dalam press release yang diterima Tribun Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum Panitia, Komang Koheri, juga menyampaikan harapannya agar rangkaian acara Nyepi 1944 dapat meningkatkan kualitas sradha (keimanan) dan bhakti (ketaqwaan) umat Hindu, sebagai perwujudan pengamalan Dharma Agama dan Dharma Negara, serta meningkatkan pengendalian diri dan merajut keberagaman dalam kebersamaan antara warga bangsa melalui kehidupan beragama yang moderat, guna memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, menambahkan, pelaksanaan keseluruhan rangkaian acara tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Wisnu Bawa menyampaikan pesan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, yang perlu dikelola agar menjadi kekuatan seperti taman yang indah justru karena adanya aneka bunga berwarna warni.
"Umat Hindu harus bisa memberi sumbangsih pemikiran, wacana, dan implementasi nyata dalam mengharmonisasikan keberagaman tersebut ke dalam sebuah orchestra kehidupan yang dapat mengalunkan nada-nada kedamaian, ketenangan, dan kerukunan antar umat. Oleh karena itu, umat Hindu harus memiliki sikap saling menghargai dan menghormati untuk merekatkan keberagaman yang kita miliki," ungkapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/brigjen-tni-putra-widiastawamnh.jpg)