Berita Badung
Anggota Dewan Soroti WiFi pada DTW di Badung Masih Lemah
Program WiFi gratis Pemerintah Kabupaten Badung yang dipasang di sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) menjadi sorotan kalangan di DPRD setempat
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Anggota Dewan Soroti WiFi pada DTW di Badung Masih Lemah.
Program WiFi gratis Pemerintah Kabupaten Badung yang dipasang di sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) menjadi sorotan kalangan di DPRD setempat.
WiFi yang dipasang disebut-sebut masih lemah, bahkan ada yang tidak bisa diakses.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Badung Gusti Anom Gumanti menyebutkan, layanan WiFi gratis yang tersedia belum mampu mengcover seluruh wilayah DTW, sehingga pengunjung kesulitan untuk mengakses layanan.
Ketersediaan WiFi gratis akan berdampak pada layanan pariwisata, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius.
Baca juga: Rancang Pasang E-Tiket di Setiap DTW, Diskominfo Badung Mulai Persiapkan Jaringan
"Kalau berbicara masalah DTW tentu sangat kurang. Jadi WiFi yang ada harus bisa diakses mudah oleh pengunjung," ujarnya.
Menurutnya, paling parah WiFi lemah terjadi di daerah DTW di Desa Pelaga, bahkan dikatakan WiFinya tidak nyambung.
"Ini tugas berat kita, artinya ketika berbicara masalah kualitas pariwisata ini penting," ungkapnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, kata Anom Gumanti, harus mampu menjadi leading sektor di bidang teknologi.
Serta menyinergikan sistem informasi yang ada di masing-masing perangkat, sehingga memiliki big data untuk Kabupaten Badung.
"Aplikasi terintegrasi dan terkoneksi di Kominfo, saya belum melihat itu. Saat ini masing-masing memiliki aplikasi sendiri-sendiri tidak terkoneksi. Saya tidak melarang dinas untuk berkreasi tapi disinergikan dengan Kominfo," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung IGN Jaya Saputra saat dikonfirmasi Selasa 22 Maret 2022, tak menampik perihal tersebut.
Menurutnya, internet gratis yang tersedia di DTW hanya mampu menjangkau jarak 30 meter hingga 40 meter.
"Untuk objek wisata, kami memang menempatkan 1 perangkat, itu pun ditempatkan pada pengelola pariwisatanya," katanya.
Disebutkan, memang kapasitas hanya mengcover 30-40 meter dalam kondisi tidak terdapat pembatas atau sekat.
Baca juga: Sekda Badung Hadiri Upacara Pitra Yadnya di Desa Adat Jempeng