KKB Papua

Jenderal Andika Geram Dibohongi Danki Soal 3 Prajurit Gugur di Papua: "Ternyata Hasilnya Berbohong"

Ternyata Danki mengerahkan anak buahnya untuk membekingi proyek penambangan pasir, bukan untuk patroli keamanan.

Editor: Bambang Wiyono
Youtube TNI AD
Jenderal Andika Perkasa 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Komandan Kompi (Danki) di Pos Ramil Gome Kabupaten Puncak, Papua memberikan laporan bohong terkait gugurnya tiga prajurit yang ditembaki KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua.

Ternyata Danki mengerahkan anak buahnya untuk membekingi proyek penambangan pasir, bukan untuk patroli keamanan.

Ketiga prajurit pun gugur diserang KKB Papua saat membekingi penambangan pasir tersebut.  

Baca juga: VIDEO Detik-detik Rapat Jenderal Andika Diganggu Tembakan, Letkol Ade Tiba-tiba Pakai Helm Pelindung

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang mengetahui kebohongan itu, geram karena merasa dibohongi anak buahnya.

Kebohongan itu diketahui ketika ditemukan adanya kejanggalan mengenai kronologi penyerangan yang menewaskan tiga prajurit TNI di sana.

“Ternyata hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan yang dilaporkan, yang terjadi sebenarnya disembunyikan oleh si Danki (komandan kompi) dari komandan batalion,” kata Jenderal Andika dikutip dari kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Kejahatan KKB Papua, Tewaskan 12 Orang Dalam Waktu 3 Bulan, Jenderal Andika Perkasa Tegaskan ini

Kompas.com telah mendapatkan izin mengutip pernyataan ini dari Jenderal Andika.

Pemaparan adanya kejanggalan mengenai kronologi penyerangan Pos Ramil Gome dibahas dalam rapat bersama para perwira tinggi di lingkungan TNI.

Dalam rapat tersebut, Jenderal Andika juga menyebutkan bahwa komandan kompi telah menyepelekan potensi gangguan keamanan.

Jenderal Andika menyatakan, kendati korban meninggal diakibatkan karena penyerangan yang dilakukan KKB, tapi hal itu tetap ada peran karena kelalaian komandan kompi.

“Iya betul yang melakukan tindakan pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata, tapi juga ada peran ini, peran penggelaran dari komandan kompi dalam hal ini komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan, disepelekan,” tegas dia.

Untuk itu, Jenderal Andika memerintahkan jajarannya untuk memproses hukum terhadap komandan kompi tersebut.

“Saya ingin ada proses hukum terhadap danpos (komandan pos) ini atau komandan kompi,” tegas dia. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://nasional.kompas.com/read/2022/03/20/20290071/kala-panglima-tni-geram-dibohongi-anak-buah-ihwal-gugurnya-3-prajurit-di

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved