Berita Karangasem
Pikun dan Salah Paham, Ketut Aniaya Sepupunya Pakai Palu di Tianyar Barat Karangasem
Seorang paman menganiaya sepupunya menggunakan palu hingga alami luka. Sedangkan pelaku yakni Ketut A (53) warga Br. Dinas Munti Gunung, Tianyar Barat
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Warga Banjar Munti Gunung Kaja, Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem dihebohkan dengan kasus penganiayaan, Minggu 20 Maret 2022 malam hari.
Seorang paman menganiaya sepupunya menggunakan palu hingga alami luka.
Informasi di lapangan, korban penganiayaan brnama Ni Wayan CR (50), warga Tianyar Barat.
Sedangkan pelaku yakni Ketut A (53) warga Br. Dinas Munti Gunung, Tianyar Barat.
Penganiayaan terjadi di rumah Ni Wayan CR di Banjar Munti Gunung Kaja, Tianyar Barat, Kec. Kubu.
Baca juga: Aniaya Ayah Hingga Tewas di Buleleng, Iskak Dendam Karena Sang Ayah Tidak Mampu Menyekolahkan
Baca juga: Diduga Gara-gara Kandang Kucing, Iskak Aniaya Ayahnya hingga Tewas di Buleleng
Baca juga: Diduga Karena Dendam, Adit Aniaya Gunawan di Gianyar, Kapolsek: Pelaku Sudah Kita Amankan
Kapolsek Kubu, AKP Nengah Sona, membenarkan kejadian itu.
Penganiayaan ini terjadi karena ada salah paham.
Ketut A yang sudah pikun sering mimpi ditemui korban.
Bersangkutan khawatir serta ketakutan.
Pelaku akhirnya menghampiri dan memukul dengan palu.
"Kejadiannya Minggu (20/3/2022) malam, & dilaporkan ke Mapolsek Senin (21/3/2022) pagi. Akibat kejadian ini korban mengalami luka dibagian kepala," kata AKP Nengah Sona, Rabu (23/3/2022).
Korban langsung dibawa ke dokter untuk perawatan.
Mendapat informasi tersebut, petugas kepolisian langsung memintai keterangan ke pelaku.
Tapi pelaku sudah pikun dan jalannya miring, sehingga petugas sedikit kesulitan saat memintai keterangan.
Baca juga: KRONOLOGI MADE SUARDANA Aniaya Ayah Kandung Hingga Tewas, Sempat Minta Uang Beli Rokok ke Sang Ibu
Baca juga: Aniaya Dua Remaja dengan Parang di Buleleng, Raiza Ditetapkan Sebagai Tersangka
Baca juga: VIRAL, Suami Edan Sebar Video Aniaya Istri Tanpa Busana, Ngamuk saat Dikepung Warga
Masalah ini sudah selesai karena korban menyadari kondisi paman yang tua.
"Sudah saling memaafkan. Korban juga memaafkan karena kondisi yang bersangkutan sudah pikun, dan jalannya miring. Luka yang dialami si korban tidak trlalu parah," tambah Sona.
Bersangkutan berjanji tidak melakukan hal sama pada korban.