Konflik Rusia vs Ukraina

AS Peringatkan China Tak Ambil Keuntungan Membantu Rusia Atasi Sanksi Barat

Permintah Amerika Serikat memperingatkan keras kepada China untuk tidak membantu Rusia dalam mengatasi saksi yang diperikan pihak barat.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Wema Satya Dinata
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS dan China, Joe Biden dan Xi Jinping bertemu dalam virtual summit pada 15 November 2021 

China tidak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, meskipun telah menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang perang.

Rusia Bantah Targetkan Warga Sipil

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat telah menilai bahwa anggota pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang.

Gambar satelit menunjukkan pemandangan Teater Drama Mariupol lebih dekat sebelum pengeboman, saat kata
Gambar satelit menunjukkan pemandangan Teater Drama Mariupol lebih dekat sebelum pengeboman, saat kata "anak-anak" dalam bahasa Rusia ditulis dalam huruf putih besar di trotoar di depan dan di belakang gedung, di Mariupol, Ukraina, 14 Maret 2022 (AFP PHOTO / Satellite image ©2022 Maxar Technologies)

Blinken mengatakan ada banyak laporan kredibel tentang serangan tanpa pandang bulu dan serangan yang sengaja menargetkan warga sipil, serta kekejaman lainnya.

Baca juga: 15 Ribu Tentara Rusia Tewas, Kini Nyawa Vladimir Putin yang Diburu, Berencana Diracun

Yang paling parah adalah pelabuhan selatan Mariupol, di mana ratusan ribu orang telah berlindung sejak hari-hari awal perang di bawah pemboman terus-menerus dan dengan pasokan makanan, air dan pemanas terputus.

Foto-foto satelit dari perusahaan komersial Maxar menunjukkan kehancuran besar-besaran dari apa yang dulunya merupakan kota berpenduduk 400.000 orang, dengan bangunan apartemen tempat tinggal yang terbakar.

Sebanyak 4.554 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan pada hari Rabu, kata seorang pejabat senior, jauh lebih sedikit dari hari sebelumnya.

Kepala staf angkatan bersenjata Ukraina Kamis pagi mengatakan Rusia masih berusaha melanjutkan operasi ofensif untuk merebut kota Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol.

Untuk mengatasi kekurangan pasukan, Moskow memindahkan unit baru di dekat perbatasan Ukraina dan memanggil tentara yang baru-baru ini bertugas di Suriah, tambahnya dalam sebuah posting Facebook.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved