Pawang Hujan Mandalika

Usai Disindir, Rara Ungkap Cara Jadi Pawang Hujan Di Depan Deddy Corbuzier, Pakai Bawang Dan Cabe

Rawa pawang hujan yang menangani hujan menunjukkan caranya menjadi pawang hujan di depan Deddy Corbuzier yang sempat menyindirnya di media sosial.

Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
YouTube Deddy Corbuzier
Rara saat menjelaskan caranya menjadi pawang hujan kala menghadiri podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang tayang perdana pada 24 Maret 2022. 

Selanjutnya, eyang kakungnya menugaskan ayah Rara untuk melanjutkan kemampuan spiritual tersebut. Namun, ayah Rara ternyata kurang suka dengan hal tersebut.

Sang ayah justru akhirnya mengajari Rara, dan Rara pun kemudian mulai tahu tentang hal-hal yang bersifat spiritual dan gaib.

Baca juga: Aleix Espargaro Sudah Tepati Janjinya, Lempar Helm Balap ke Tribun Penonton Usai MotoGP Mandalika

Waktu itu, sang ayah tahu bahwa Rara adalah anak indigo atau di Bali disebut melik.

"Saat saya umur tiga tahun, bapak saya sakit, dan diprediksi akan meninggal saat saya umur 5 tahun," kara Rara.

"Saya diajarin kayak kegiatan paranormal gitu, seperti ngobrol dengan makhluk gaib, roh, termasuk mencium bau awan sebagai pertanda hujan atau tidak."

"Dan biasanya banyak yang tidak siap memiliki anak indigo, tapi bapak saya sudah siap," tuturnya.

"Dulu, bapak saya mengaplikasikan ilmu pawang hujan itu untuk membantu kelancaran pertandingan sepak bola, yakni membantu jika Persipura Jayapura bertanding," kata wanita ini.

Tahun 1988, sang ayah meninggal.

Baca juga: UPDATE MotoGP Indonesia 2022, Simak Daftar Posisi Start: Quartararo Pimpin Balapan, Marquez ke-14

Sebelum ayahnya meninggal, Rara sempat memimpikan sang ayah akan meninggal.

Dari sana Rara percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk meramal masa depan. 

Bahkan, ia pernah meramalkan dirinya sendiri bahwa jika tetap tinggal di Jogja akan susah.

Ia pun bercerita saat umur sembilan tahun sudah mampu menjadi pawang hujan.

Dia bahkan sudah mendapat penghasilan dengan bekerja sebagai pawang hujan di acara-acara pagelaran wayang.

"Umur sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayang. Waktu itu saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke dalangnya bahwa saya bisa bantu agar tidak hujan," paparnya.

Dengan melakoni pekerjaan tersebut, ia mendapat uang Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu, dan ia merasa sangat senang. 

Baca juga: RINGSEK Begini Penampakan Motor Marc Marquez Usai Alami Kecelakaan Keempat di MotoGP Mandalika

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved