Berita Badung

Menparekraf Apresiasi Program #PahlawanPohon, Tanam 40 Ribu Bibit Mangrove di Buleleng

Menparekraf Apresiasi Program #PahlawanPohon, Tanam 40 Ribu Bibit Mangrove di Buleleng

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Harun Ar Rasyid
(Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Penyerahan simbolis bibit bakau dari Menparekraf kepada perwakilan Pemerintah Provinsi Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Traveloka, lifestyle superapp di Asia Tenggara, hari ini meluncurkan inisiatif berkelanjutan bertajuk #PahlawanPohon, bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia, Mangrove Nusantara (MATA), dan didukung oleh Kemenparekraf, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pemerintah Provinsi Bali.

Peluncuran #PahlawanPohon ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis bibit bakau atau mangrove ini dari Menparekraf Sandiaga Uno kepada Pemerintah Provinsi Bali yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas LHK.

Inisiatif #PahlawanPohon ini
merupakan bagian dari komitmen Traveloka untuk mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan pariwisata domestik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Melanjutkan inisiatif penanaman bibit bakau yang sebelumnya digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, kini melalui Program #PahlawanPohon Traveloka menginisiasi penanaman 40.000 bibit bakau dengan area tanam seluas 12,5 hektar di Hutan Mangrove Gerokgak.

Inisiatif ini sejalan dengan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim yang ditargetkan pemerintah untuk tercapai pada 2050.

Hasil penanaman bakau ini diharapkan mampu mengurangi hingga 4,45 juta kilogram emisi karbon dioksida (CO2).

Baca juga: CIMB Niaga Syariah Bukukan Kenaikan Laba 34,8%, Menjadi Rp 1,8 Triliun pada 2021

Baca juga: Duel Bali United Vs Persebaya, Polisi Pertebal Pengamanan Antisipasi Para Supporter

Baca juga: Gelaran Presidensi G20 di Bali Jadi Momentum Angkat Ekonomi UMKM

Berdasarkan riset yang dirilis WRI tahun 2020, 1 pohon bakau mampu menyerap 100 kilogram karbon dioksida (CO2 ).

Jumlah ini setara emisi karbon yang dihasilkan dari 400 km perjalanan dengan mobil, 1.160 km perjalanan dengan motor, atau penggunaan pendingin ruangan (AC) selama 3 hari (72 jam).

Selain menjadi langkah efektif untuk menekan emisi karbon, penanaman bakau juga dapat mendorong pelestarian ekowisata dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

"Konsep pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu fokus utama pemerintah untuk memastikan
pengembangan pariwisata secara bertanggung jawab dengan tetap memerhatikan dan memelihara keberlangsungan ekosistem lingkungan," ujar Menparekraf Sandiaga.

Selain itu menurutnya, pariwisata berkelanjutan juga bermanfaat untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Inisiatif ini merupakan salah satu upaya kerjasama antara pelaku sektor industri dan pemerintah untuk meningkatkan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si., Wakil Gubernur Bali, mengatakan, Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kawasan hutan bakau yang menjadi cagar budaya alam di Pulau Bali.

Ekosistem bakau tidak hanya dapat menyerap emisi karbon, namun juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved