KKB Papua
Letda Ikbal Dimakamkan di Belakang Rumah Duka di Konawe, Warga Pasang Bendera Setengah Tiang
Jenazah Letda Ikbal disambut bendera setengah tiang oleh warga di kampung halamannya di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe.
Sebelum menjadi perwira, Ikbal berdinas di Paspampres Jakarta.
Wakasal menjelaskan, perubahan status ini harus disyukuri dan diimplementasikan dalam setiap sikap dan perbuatan di medan penugasan ke depan.
"Cerminkan postur Perwira TNI AL yang profesional, jujur dan bertanggungjawab, dengan tetap berpegang teguh pada kode etik Perwira TNI Budi Bhakti Wira Utama," kata Laksdya Wuspo saat itu.
Ia berharap kepada para Perwira Lulusan Diktupa Angkatan Ke-48 ini mampu menjadi personel yang memiliki kompetensi, integritas, dedikasi dan loyalitas serta kepemimpinan berkarakter maritim yang kuat, untuk melanjutkan roda organisasi.
“Perwira Angkatan Laut yang saya harapkan adalah yang mampu beradaptasi pada perubahan, produktif, inovatif dalam berpikir, kompetitif dalam bekerja serta harus senantiasa mengisi diri, belajar dan berlatih. Tidak hanya berhenti sampai disini saja,” ujarnya.
Gugur dalam Serangan KKB Papua
Dua prajurit yang gugur saat bertugas itu yakni Letda Marinir M Ikbal dan Pratu Marinir Wilson Anderson Here.
"Dua orang meninggal dunia. Alm Pratu Mar Wilson Anderson pada hari Minggu dini hari (27/3). Korban lain yang meninggal dunia sehari sebelumnya Alm Letda Mar Moh Ikbal," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan kepada wartawan, Minggu (27/3).
Letda Ikbal meninggal setelah terkena tembakan di bagian tangan sebelah kanannya.
Sementara Pratu Marinir Wilson Anderson meninggal usai sempat mendapat penanganan medis dari tim dokter Satgas.
Namun, upaya tersebut tak berhasil hingga akhirnya prajurit TNI AL itu meninggal.
Chandra mengatakan, para prajurit Marinir AL itu diserang KKB Papua di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah.
Candra menyebut peristiwa itu dilakukan sekian kalinya oleh gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) itu.
"Selain membunuh warga sipil, juga menembak dan membunuh aparat TNI yang sedang mengemban tugas negara," kata Candra.
Penerangan Angkatan Laut dalam penjelasannya mengatakan bahwa peristiwa penyerangan terhadap para prajurit marinir itu terjadi pada Sabtu (26/3) sekira pukul 17.40 WIT.