Ramadhan 2022

Jadwal Puasa Ramadhan 2022, Ini Prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional

Saat ini, Jadwal Puasa Ramadhan 2022 lengkap banyak dicari. Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2022 pada 2 April. Pemeri

PIXABAY
Jadwal puasa Ramadhan 2022 lengkap, ini prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional 

TRIBUN-BALI.COM – Pemerintah belum menetapkan awal puasa Ramadhan 2022.

Saat ini, Jadwal Puasa Ramadhan 2022 lengkap banyak dicari.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2022 pada 2 April

Pemerintah dan Muhammadiyah diprediksi akan berbeda mengawali awal puasa 1 Ramadhan 1443 H atau Ramadhan 2022.

Muhammadiyah menggunakan metode Hisab atau perhitungan secara matematis untuk menetapkan 1 Ramadhan.

Sementara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022.

Prediksi ini berbeda dari Muhammadiyah, yang menetapkan puasa Ramadhan pertama di tanggal 2 April 2022.

Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyampaikan, ketinggian hilal pada 1 April 2022 hanya sedikit di atas 2 derajat.

 “Hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang,” kata Thomas, dikutip dari situs resmi Lapan.

“Artinya, jika hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya’ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari,” sambungnya.

Baca juga: 5 Perbuatan yang Bisa Menghapus Pahala Puasa, Mari Kuatkan Iman di Bulan Penuh Ampunan

Thomas menyoroti bahwa penentuan awal Ramadhan, sejak 2022, telah menggunakan kriteria baru, yaitu MABIMS sebagaimana yang juga digunakan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

"Sejak awal 2022 Kementerian Agama mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat,” ungkapnya.

Namun, Thomas menegaskan kepada masyarakat agar menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang isbat yang akan digelar pada 1 April 2022.

Disisi lain, Kementerian Kemajuan Agama Islam Malaysia (JKIM) jauh-jauh hari telah mengeluarkan pengumuman bahwa 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada 3 April 2022.

Namun tanggal tersebut bisa dilakukan revisi kembali melalui sidang isbat penentuan awal puasa Ramadhan.

Kantor Penjaga Segel Agung Penguasa Malaysia menyebut, sidang isbat penentuan awal puasa Ramadhan akan dilakukan pada Jum'at malam, 1 April 2022 bertepatan 29 Syaban 1443 H.

Malaysia akan mengamati hilal di 29 titik lokasi yang telah ditentukan.

“Muktamar telah menyepakati bahwa cara menetapkan tanggal dimulainya puasa adalah berdasarkan rukyah dan hisab,” kata pernyataan itu.

Baca juga: Ramadhan Tinggal Menghitung Hari, Inilah Batas Waktu Qadha jika Mempunyai Hutang Puasa Tahun Lalu

Menyikapi Perbedaan Puasa

Acapkali orang menganggap pendapatnya sebagai satu-satunya yang benar, sementara yang lain salah.

Konsekuensi dari anggapan ini kemudian melebar sampai kepada klaim kebenarannya terhadap persoalan agama.

Padahal apa yang dianggap sebagai “agama” itu tidak lain adalah penafsiran terhadap agama itu sendiri.

“Kita memang sepakat bahwa agama Islam memiliki kebenaran yang absolut, mutlak. Konsekuensi dari keyakinan ini kemudian kita wajib mengikuti ajaran agama tersebut,” kata Prof Dr HM Zainuddin MA dikutip dari laman UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Perlu dipahami, bahwa warna-warni Islam itu secara substansial tetap satu dalam bingkai Islam.

Hanya selama ini  yang terjadi justru perbedaan itu dipahami sebagai sesuatu yang aneh sehingga melahirkan pertentangan dan permusuhan, bahkan sampai pada konflik yang memprihatinkan.

“Padahal Nabi sendiri menegaskan, bahwa ikhtilafu ummati rahmah, perbedaan yang ada pada umatku itu rahmat,”

“Kita mesti belajar rukun harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, bagaimana memahami perbedaan itu sebagai sebuah kekayaan dan hikmah, bukan pendangkalan dan musibah,” ujar Prof Zainuddin.

“Jika kita mampu menyikapi perbedaan dari yang kecil ini, khilafiyah atau ikhtilaf al-ulama’, maka persoalan kerukunan antarumat beragama akan mampu kita ciptakan,”

“Kita akan terbiasa dengan keanekaragaman, kehidupan yang ragam dan plural, bahwa kenyataan itu tidak tunggal, tetapi banyak dan beragam,” katanya.

Prof Zainuddin mengatakan, puasa Ramadhan seharusnya menjadi titik tolak umat Islam untuk melatih mengendalikan diri, memahami perasaan orang lain (empati)  dan simpati, meneladani apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Puasa Ramadhan 2022 Tanggal Berapa? Pemerintah dan Muhammadiyah Diprediksi Beda Awal Puasa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved