Berita Jembrana
Jelang Bulan Puasa, Harga Bawang Merah di Pasar Umum Negara Turun Rp 5 Ribu Per Kilogramnya
Menjelang Bulan Puasa April 2022 mendatang, harga sembako di Pasar Umum Negara, terbilang stabil secara keseluruhan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Menjelang Bulan Puasa April 2022 mendatang, harga sembako di Pasar Umum Negara, terbilang stabil secara keseluruhan.
Hanya harga bawang merah yang mengalami penurunan signifikan.
Sedangkan untuk minyak goreng (migor), para pedagang tidak menstok dengan alasan malas mengantre ke pihak distributor.
Terutama untuk mendapat minyak curah karena sebagian besar masyarakat saat ini beralih ke minyak curah.
Baca juga: KISAH Agus Sulaimi Kembangkan Keramba Jaring Apung untuk Tingkatkan Perekonomian di Jembrana
Baca juga: JADWAL Libur Bersama dan Tanggal Merah Idul Fitri 2022
Baca juga: JAM Kerja PNS Berubah Selama Bulan Ramadan 1443 Hijriah, Ini Rinciannya
Informasi yang dihimpun, untuk harga minyak curah sendiri masih di harga Rp 15.500.
Sedangkan bawang merah di harga Rp 35 ribu sebelumnya, namun kini turun di harga Rp 30 ribu.
Atau turun sebanyak Rp 5 ribu per kilogramnya.
Salah satu pedagang di Pasar Umum Negara Nyoman Kantut, 52 tahun mengatakan, bahwa secara keseluruhan untuk harga kebutuhan pokok masih stabil.
Hanya bawang merah yang mengalami penurunan, dari lainnya seperti cabai masih di harga Rp 50 ribu per kilogram.
Dan untuk kenaikan harga sendiri, baik sembako dan kebutuhan lainnya biasanya akan bertahap di bulan puasa.
“Kalau kenaikan masih belum ada, hanya saja bawang merah yang turun, kalau minyak saya tidak ada stok,” ucapnya Senin, 28 Maret 2022.
Menurut dia, berkaca di tahun sebelumnya, maka kenaikan itu akan bertahap.
Paling tidak pertengahan bulan puasa baru ada kenaikan harga, puncaknya nanti pada saat Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.
Saat ini masih stabil.
Namun, stok migor di pedagang eceran masih kosong lantaran malas untuk antri untuk mendapatkan migor curah.
“Sekarang stabil. Biasanya jelang perayaan Idul fitri baru akan naik,” ungkapnya.
Sementara itu, pedagang lain Wayan Netri, 53 tahun, mengatakan bahwa pedagang saat ini tidak ingin melakukan stok untuk migor.
Dikarenakan migor kemasan sangat mahal.
Perbedaan harga dengan migor curah bisa terpaut Rp 10 ribu.
Nah, saat ini untuk migor curah antreannya cukup panjang sehingga membuat dirinya melas untuk mengantre.
Dan untuk kebutuhan lainnya masih stabil di harga normalnya.
“Mau beli mogor curah harus antre lama sekali. Takutnya tidak dapat kan rugi antri, saya jual yang ada-ada saja," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Jembrana, I Komang Agus Adinata membenarkan adanya penurunan harga salah kebutuhan pokok masyarakat di Pasar.
Memang ada beberapa item yang mengalami penurunan, namun secara umum harga sembako di pasar masih stabil, beberapa item seperti ayam kampung turun hingga Rp 10 ribu dan bawang merah turun Rp 5 ribu.
Dan untuk ayam broiler naik Rp 1000 di Pasar Melaya.
Baca juga: JAM Kerja PNS Berubah Selama Bulan Ramadan 1443 Hijriah, Ini Rinciannya
Baca juga: JADWAL Libur Bersama dan Tanggal Merah Idul Fitri 2022
“Secara keseluruhan stabil. Ada penurunan itu ayam kampung saja Rp 10 ribu. Bawang merah turun Rp 5 ribu. Kalau ayam broiler, tapi di Pasar Melaya ini, naik Rp 1000,” bebernya.
(*)